skip to main | skip to sidebar

About me

My Photo
yusi manfluthy
Houston, United States
perempuan yang banyak maunya, beranak dua, tergila-gila dengan kerajinan dan kain Indonesia, always drooling on vintage stuff dan barang tua, pernah melukis dan berjanji akan melakukannya lagi, sangat ingin keliling Indonesia, penikmat aromatheraphy, flowers in the window, sushi, maki, tea, camping dan film Indonesia berkualitas. sangat suka pergi ke pasar tradisional, pasar loak, pasar malam, dan jogja.
View my complete profile

Labels

  • abi
  • aku dan Tuhanku
  • batik
  • cerita masa kecil
  • fiksi
  • film Indonesia
  • goedang nenek
  • home decor
  • its my space
  • jakarta oh jakarta
  • jalan-jalan
  • joGja
  • just another thought
  • lea's milestones
  • parenting
  • screenwriting
  • sekolah anak
  • The Slamet's at US

..story..thought..life..

  • ► 2011 (11)
    • ► October (5)
    • ► September (1)
    • ► July (2)
    • ► April (2)
    • ► January (1)
  • ► 2010 (7)
    • ► September (1)
    • ► March (4)
    • ► February (2)
  • ► 2009 (23)
    • ► October (2)
    • ► September (3)
    • ► August (4)
    • ► July (7)
    • ► June (1)
    • ► May (1)
    • ► March (1)
    • ► February (3)
    • ► January (1)
  • ► 2008 (29)
    • ► December (5)
    • ► November (10)
    • ► October (7)
    • ► September (2)
    • ► August (1)
    • ► July (1)
    • ► June (1)
    • ► May (2)
  • ► 2007 (7)
    • ► October (1)
    • ► September (2)
    • ► May (2)
    • ► February (1)
    • ► January (1)
  • ▼ 2006 (15)
    • ▼ December (3)
      • Citra, FFI tahun ini
      • TV kita
      • ...soulmate...
    • ► November (3)
      • Merah dan marah
      • Menjadi geologist
      • cuci otak!
    • ► October (3)
      • just another thought..
      • Bazaar SMA
      • selamat datang Ramadhan..
    • ► July (1)
      • Hidup adalah pilihan
    • ► June (2)
      • keperawanan, perlukah dipertahankan?
      • wajah baru perempuan Indonesia
    • ► May (2)
      • ...long lost best friend...
      • ...dokter gigi...
    • ► January (1)
      • work! work! work!
  • ► 2005 (4)
    • ► December (1)
    • ► July (2)
    • ► June (1)
  • ► 2002 (1)
    • ► March (1)

my counter!


View My Stats

my place my space

..it's about dream, thought, family, and life..

Citra, FFI tahun ini

Tuesday, December 26, 2006

Berbeda dengan satu tahun yang lalu, pada saat saya merasa benar-benar menyesal saat tahu bahwa penyerahan piala Citra hanya tinggal malam ini saja. Tahun ini saya seperti berusaha lupa bahwa penyerahan Citra adalah 21 Desember 2006. Dan pada akhirnya saya benar-benar lupa! Seorang teman baik menelpon dan mengingatkan bahwa FFI sedang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta, dan entah karena saking ngantuknya saya hanya berkata ya, ya, ya! Dan setelah itu saya meneruskan tidur saya lagi.

Anemo itu terbentuk begitu saja, ketika nominasi Citra dibacakan beberapa waktu sebelumnya. Dan saya benar-benar kecewa! Semua nominasinya seperti jauh dari bayangan yang ada dibenak saya. Mulai dari aktor, aktris, sutradara, sinematografi, tata musik sampai film terbaik. Saya banyak terbengong-bengong melihat banyak hal yang mungkin seharusnya tidak masuk nominasi tetapi ternyata ada disana. Saya mual!

Dan saya semakin mual ketika keesokan harinya mengetahui pemenang Citra tahun ini.

Film Terbaik: ESKUL (Produksi PT Indika, sutradara Nayato Fio Nuala)
Sutradara Terbaik: NAYATO FIO NUALA (dalam film ESKUL)
Aktor Utama Terbaik: ALBERT FAKAOWER (dalam film DENNIAS)
Aktris Utama Terbaik: NIRINA ZUBIR (dalam film HEARTH)
Aktor Pendukung Terbaik: ELMANIK (dalam film BERBAGI SUAMI)
Aktris Pendukung Terbaik: KINARIOSIH (dalam film MENDADAK DANGDUT)
Skenario Film Terbaik: Jeremias Nyagoen/Nasree Ruliat (untuk film DENNIAS)
Skenario Adaptasi Terbaik: GARIN NUGROHO (untuk film OPERA JAWA)
Sinematografi Terbaik : YUDI DATAU (untuk film DENNIAS)
Penata Suara Terbaik: Badiel Rivaldo (untuk film ESKUL)
Penata Artistik Film Terbaik: Wengislaus (untuk film BERBAGI SUAMI)
Penata Musik Terbaik: RAHAYU SUPANGGAH (untuk film OPERA JAWA)

Selamat kepada yang merasa menang, film-film berkualitas kita dihargai di negeri orang tetapi ternyata tidak di negeri sendiri.

Posted by yusi manfluthy at 11:59 PM 0 comments  

Labels: film Indonesia

TV kita

Monday, December 11, 2006

"Mam, nyalain TV-nya dong! Ada acara bagus tuh di TV" atau
"Hari gini ga punya handphone".
Sepertinya kalimat itu sudah dengan fasihnya keluar dari mulut anak-anak kita. Anak-anak yang masih masuk kategori bawah umur atau bahkan mungkin masih dibawah 3 tahun (batita). Suatu fenomena yang menurut saya cukup mengenaskan.

Saya pribadi, bukan orang yang anti terhadap TV. Tidak bisa dihindari bahwa televisi merupakan salah satu media penyebaran informasi yang paling efektif sekarang ini.Tapi saya adalah orang yang berusaha mengurangi pengaruh TV, terutama bagi anak-anak dibawah umur.

Tahukah anda ? Bahwa televisi sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan otak anak-anak kita, terlebih untuk anak-anak dibawah 3 tahun.Pembentukan otak manusia akan mencapai kapasitasnya sebesar 75% pada saat berumur 3 tahun dan 25% sisanya akan terbentuk sampai dia dewasa.Ironisnya televisi adalah suatu alat yang dapat menghambat perkembangan otak anak-anak kita. Dengan cepatnya pergerakan dan perubahan gambar dan maupun warna setiap detiknya tanpa disadari dapat merusak dan memutuskan jaringan-jaringan dalam otak anak-anak kita secepat perubahan dan pergerakan dalam TV itu sendiri.

Dan bagaimana muatan-muatan yang ada di dalam TV itu sendiri ?Tidak bisa dipungkiri untuk beberapa kalangan, bisnis pertelevisian merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Baik untuk mendirikan stasiun TV, menciptakan acara TV, menjadi pengisi acara TV, mencari berita TV, memasang iklan di TV..Semua yang bisa dilakukan di TV!

Sayangnya fenomena yang menyedihkan terjadi di dunia pertelevisian kita, dari program-program stasiun TV yang hampir seragam, acara TV yang sifatnya kurang edukatif, acara-acara yang kirang jelas diperuntukkan untuk segmen pemirsa yang mana, kekerasan di TV sampai rating yang tinggi untuk acara yang menurut saya adalah sampah!

Mungkin aspek bisnis dan ekonomis merupakan faktor yang paling utama dalam pertelevisian kita sekarang ini. Rating yang tinggi, pemasangan iklan yang banyak, income yang tinggi pula seolah menjadi patokan dan membuat para produsen, pemain, pemasang iklan dan pihak stasiun TV itu sendiri seperti berlomba-lomba melakukan pembodohan diri dan bahkan pembodohan bangsa.

Sebagai contoh, dilakukan survey kecil terhadap acara-acara yang tayang pada waktu "prime time", sebutlah jam 19.00. Dapat kita lihat bahwa hampir semua stasiun TV di negeri kita menayangkan sinetron! Menyedihkan!Pertanyaannya apakah tidak ada acara yang lebih bermutu daripada itu ? Ataukah sebegitu berhasilnya pembodohan yang telah terjadi sampai-sampai seluruh pemirsa TV mengatakan bahwa sinetron adalah acara yang paling bermutu.Survey lain, yaitu mengenai acara TV apa sajakah yang paling sering tayang di stasiun-stasiun TV ?Rating tertinggi kembali diduduki sinetron, infoteiment, acara yang berbau mistis dan kriminal. Sangat menyedihkan karena keempat jenis acara diataslah yang paling banyak merusak dan melakukan pembodohan terhadap pemirsanya.

Saya bukan orang yang anti terhadap TV, saya menikmati TV pada saat TV menghibur, saya juga membutuhkan TV pada saat TV memberikan informasi. Tapi alangkah baiknya apabila orang-orang yang merasa berkepentingan dan merasa ingin lebih mencerdaskan bangsa untuk meninjau kembali dunia pertelevisian kita. Karena tanpa disadari fungsi TV yang sebenarnya sudah bergeser menjadi sesuatu yang tidak pernah kita harapkan sebelumnya.
Just watch smart and effectively!

*thanks to my hubby for inspiring me to write this article*

Posted by yusi manfluthy at 11:39 PM 0 comments  

Labels: just another thought

...soulmate...

Saturday, December 2, 2006

…soulmate…
…belahan jiwa…
…pasangan jiwa…
Mengutip lagu ‘pasangan jiwa’ -nya klA …

kadang kala aku bertanya dimana cinta berada
tersembunyi tiada kunjung menghampiri
dua angsa memadu rindu
di danau biru, bercumbupagut sepi ku disini letih hati
begitu jauh waktu ku tempuh
sendiri mengayuh biduk kecil hampa berlayarakankah berlabuh,
hanya diam menjawab kerisauan
kadang kala aku berhayal seorang diujung sana
juga tengah menanti tiba saatnya
begitu ingin berbagi bathin mengarungi hari yang berwarna
dimana di pasangan jiwakuku mengejar bayangankian menghilang… (klA)

soulmate..
sesuatu yang mungkin semua orang cari,
sesuatu yang mungkin sangat kita butuhkan,
sesuatu yang membuat hidup kita lebih indah dan berwarna,
sesuatu yang membuat hidup lebih lengkap dan sempurna.

soulmate..
sesuatu yang sulit ditemukan, karena sesungguhnya ia tidak harus dicari…
sesuatu yang tidak pernah kita diduga, karena ia akan datang dengan sendirinya
sesuatu yang tidak pernah bertanya kenapa?, karena memang tidak ada jawabnya

soulmate..
datang tiba-tiba, tanpa kita duga…
tidak dipaksakan dan tidak memaksakan
tanpa alasan, karena tidak butuh iya atau tidak
just need chemical and you’ ll click each other

soulmate…
hanya Tuhan yang tahu kenapa…
have you found your soulmate ?

*many hugs for my soulmate and thanks for my best friend poldan for inspiring me to write about this*

Posted by yusi manfluthy at 11:48 PM 0 comments  

Labels: its my space

Merah dan marah

Thursday, November 23, 2006

Apa hubungannya antara merah dan marah ? Mungkin ada…Atau mungkin juga tidak.
Hanya saja terdengar bagus untuk menjadi sebuah judul, merah dan marah, terdengar sangat beritme. Yes, maybe it’s just a ryme..=)

Marah memang menghabiskan energi ; kesal juga ; sebal juga ; semua menghabiskan energi. Energi untuk marah. Saya berusaha untuk tidak marah, tidak kesal, tidak sebal. Andai saya bisa lebih sabar, maka saya tidak akan marah. Saya memang jarang marah, tapi entah mengapa saya sering menjadi lebih kesal, apabila saya tidak menerima hak saya seperti seharusnya.

Seperti pada saat saya disuguhi kue basi oleh hotel berbintang 4, saat saya dilayani dengan ketus oleh resepsionis hotel, saat saya diberi obat yang salah oleh apotik dan saya harus kembali ke sana untuk menggantinya dan untung saja saya belum meminumnya, saat orang lain duduk seenaknya di angkutan umum sementara saya kesempitan di pojok, saat saya mengantri dengan tenang sementara seorang bapak menyalip ke depan kasir seenaknya, saat orang lain menyepelekan kemampuan saya padahal sebenarnya saya mampu, saaat saya merasa amat peduli pada kesulitan orang lain sementara orang yang bersangkutan tenang-tenang saja. Dan karenanya saya kesal dan itu menghabiskan energi.

Saya akan berusaha dan berdoa semoga saya menjadi lebih sabar, amin.
Sehingga saya tidak akan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak perlu lagi. Dan semoga semua orang (termasuk saya) mempunyai toleransi yang lebih tinggi lagi, sehingga kita tidak menyusahkan orang lain dan membuat orang lain menjadi lebih kesal daripada biasanya.


May something forgiven its also forgotten..

Posted by yusi manfluthy at 11:28 PM 0 comments  

Labels: just another thought

Menjadi geologist

Tidak pernah saya bayangkan saya akan menjadi seperti ini. Mungkin juga anda, tidak ada yang bisa. Kita memang tidak bisa menebak dan mambayangkan apa yang aka terjadi, dalam 1 tahun, 1 bulan, 1 minggu, 1 hari, 1 jam, 1 menit, bahkan di 1 detik yang akan datang. Termasuk saya, menjadi seorang geologist.

Beberapa tahu yang lalu (pada saat itu saya masih amat muda, haha), saya belum pernah membayangkan menjadi seorang geologist. Bahkan saya belum tahu apa geologist itu? Apa hubungannya dengan geologi? Dan apa sih geologi itu?.
Dan pada saat saya diterima di jurusan yang asing tadi (a.k.a geologi), ibu saya menganjurkan untuk mengambil jurusan ekonomi di salah satu universitas swasta ternama, karena beliau berpendapat bahwa saya hanya akan menjadi pegawai negeri di Badan Pertanahan Nasional pada saat lulus nanti, saking sulitnya mencari pekerjaan yang memakai jasa sarjana geologi. Dan kali ini saya amat senang, karena ibu saya ternyata salah.

Geologi seperti masuk ke suatu hal yang benar-benar baru, yang saya tidak tahu. Ternyata tidak semenakutkan yang saya banyangkan sebelumnya. Banyak yang saya tidak tahu dan belum tahu (sampai saat ini). Tapi yang saya tahu, saya menikmatinya. Menikmati setiap perubahan kecil, menikmati setiap tahap yang saya lewati. Geologi dan semua yang ada didalamnya.

Sekarang disini saya. Menjadi seorang geologist, akhirnya! Berusaha mengerti apa yang ada dan terjadi di bawah sana. Menuju pemberhentian selanjutnya.

*sorry to my lovely sis, to make her become another geologist in the family, hope u enjoy it!*

Posted by yusi manfluthy at 11:08 PM 0 comments  

Labels: its my space

cuci otak!

Monday, November 20, 2006

Banyak cara dilakukan untuk mencuci otak seseorang, disadari atau tidak. Dengan memasukan doktrin-doktrin, cerita-cerita, bahkan kata-kata mutiara. I’ve been there! 4.5 years ago…

Empat setengah tahun yang lalu, otak saya tercuci dengan cerita-cerita baru, pemikiran-pemikiran baru, doktrin-doktrin baru, yang membuat saya berfikiran seolah-olah sama dengan mereka. Otak saya tercuci, tapi itu tidak lama. Otak saya kembali menyeimbangkan diri, dan berangsur-angsur doktrin itu menghilang dari otak saya, karena pada saat itu selain punya ambisi saya juga harus lebih realistis, tanpa harus menjadi pesimis tapi memang harus realistis.

Otak saya tercuci, tetapi tidak lagi dan tidak akan lagi. Dengan cerita, doktrin bahkan kata-kata mutiara. Karena saat ini saya lebih tahu apa yang saya mau, saya mengendalikan otak saya sepenuhnya, dan tidak akan tercuci lagi. Saya tahu apa yang saya mau, saya tahu apa yang akan saya lakukan, karena saya bekerja untuk diri saya sendiri, bukan untuk siapa-siapa…dengan izin-Nya tentunya.

Posted by yusi manfluthy at 11:05 PM 0 comments  

Labels: just another thought

just another thought..

Tuesday, October 31, 2006

Semua orang memang punya prioritas yang berbeda dalam hidup.
Ada orang yang sudah merasa bahagia dengan apa yang ia punya,

ada pula orang yang terus mengejar-ngejar mimpinya.
Ada orang rela meninggalkan anak tercintanya demi pekerjaan yang menunggunya,

ada pula orang yang rela meninggalkan pekerjaan dan karirnya demi untuk anak tercintanya.
Semoga kita dapat menentukan prioritas yang terbaik dalam hidup
October 31, 2006

Posted by yusi manfluthy at 10:50 PM 0 comments  

Labels: just another thought

Bazaar SMA

Monday, October 9, 2006

Bazaar, bisa digambarkan dengan pasar, keramaian, tempat berjualan. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja. Di kampung-kampung, di lapangan olah raga, di jalan-jalan, di pusat perbelanjaan, bahkan di sekolah-sekolah.

Yang terakhir disebut, sepertinya banyak mewabah di sekolah-sekolah favorit (maaf pada sekolah-sekolah yang merasa tidak favorit), dari tingkat TK sampai SMA atau SMU sekarang ini, tapi karena pada saat saya sekolah disebut SMA, maka saya lebih suka menyebut saya sebagai murid SMA, pada zamannya.

Mengingat-ngingat zaman SMA seperti mengingat masa-masa yang tidak akan habis-habis, senang, sedih, susah, belajar dengan rajin hanya saat mau ujian, belajar lebih rajin lagi saat mau UMPTN (haha), bolos sekolah, kecengan abadi yang penuh air mata, jajanan enak di kantin pojok, anak basket yang selalu terlihat lebih cakep dari pada aslinya, dikejar-kejar satpam gara-gara tidak memakai sepatu hitam, hukuman menyiram taman sekolah yang besar sekali gara-gara terlambat datang, nilai merah di raport, memilih ekskul yang seniornya lucu-lucu, menenteng-nenteng mesin tik pada saat pelajaran keterampilan sampai bersusah-susah mencari sponsor pada saat bazaar.

Membicarakan bazaar SMA juga tidak akan ada habis-habisnya. Hebohnya sudah terasa dari bulan-bulan sebelumnya, lucu juga mungkin karena anak-anak SMA memang sudah meledak-ledak pada dasarnya. Setiap kelas sepertinya punya misi untuk membuat kelasnya seheboh mungkin. Menjual kupon-kupon barang dagangan sebelum barangnya sendiri ada. Berlomba-lomba membuat kartu-kartu lucu pada saat menawarkan bunga, sekaligus bergosip siapa mengirimkan bunga untuk siapa.

Sebenarnya pada dasarnya bazaar itu merupakan satu kesatuan dari kehebohan itu sendiri. Memilih tema yang benar-benar tidak biasa (kalau bisa lebih aneh dari yang pernah ada), mencari bintang tamu yang sedang naik daun, begadang berhari-hari untuk mendekor lapangan sekolah menjadi tempat yang benar-benar lain, mencari sponsor dan sumber-sumber uang untuk bazaar, harga tiket yang semakin bertambah mahal tiap tahunnya sampai para murid-murid wanita yang berusaha berdandan manis didepan murid laki-laki yang ternyata semua mengantuk gara-gara mendekor stan-nya semalam suntuk.

Bazaar SMA, mungkin sama dengan bazaar-bazaar lainnya. Isinya orang berjualan dengan segala keramaian didalamnya. Tapi percaya atau tidak, bazaar SMA akan berbeda rasanya bagi setiap orang yang mengalaminya. Sebuah pencapaian yang tidak bisa diukur dengan apapun. Orang-orang yang merasa berhasil setelah melihat stand kelas-nya di dekor dengan konsep yang dia buat, dan akhirnya sekarang dia menjadi seorang designer. Orang-orang yang merasa senang saat pada ahirnya pendapatan yang didapat lebih besar dari pengeluaran, dan sekarang dia menjadi seorang akuntan. Orang-orang yang merasa sukses “manggung” setelah berhari-hari tidur di studio, dan sekarang mereka menjadi band rock terkenal, bahkan orang-orang yang merasa sangat bahagia karena pada akhirnyaberhasil mengirimkan bunga pada kecengannya.

Yap, diluar semua embel-embel kehebohan, dana yang tidak sedikit, pengunjung yang berjubel, bintang tamu yang bikin histeris, halaman sekolah yang menjadi sangat kotor, mengantuk yang tidak hilang-hilang meski telah berhari-hari, bazaar SMA pasti punya catatan sendiri bagi setiap pelakunya, entah itu kegembiraan, keberhasilan, kesedihan, karena pada dasarnya bazaar SMA bisa menciptakan pencapaian pribadi bagi setiap orang, apapun bentuknya.

*terima kasih pada bazaar SMA yang menyebabkan saya membeli baju baru untuk datang kesana, haha*

Posted by yusi manfluthy at 10:57 PM 0 comments  

Labels: its my space

selamat datang Ramadhan..

Wednesday, October 4, 2006

Marhaban Ya Ramadhan !
Selamat datang Ramadhan, segala puji syukur kami panjatkan kepada-Mu Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Segala puji bagimu Allah, dengan dipertemukannya kembali hambamu dengan Ramadhan yang penuh berkah, rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka.

Entah bagaimana saya menggambarkan kegembiraan ini ; benar-benar terasa menyenangkan, terasa begitu ringan, terasa amat manis. Itu yang saya rasakan ketika akhirnya saya memasuki bulan ini. Saya masih diberi kesempatan, terima kasih ya Allah…terima kasih yang tak habis-habis.

Alhamdulillah karena tahun ini saya masih bisa memasuki ramadhan, masih bisa mendengar takbir memanggil namamu, masih diberi kekuatan menjalankan semua perintahMu

Seperti tersadar bahwa sebenarnya kita kecil, amat kecil. Tersadar bahwa sebenarnya kita bisa berakhir kapan saja, besok ? hari ini ? sekarang !

Maha besar Allah atas segala kehendaknya
Alhamdulillah karena tahun ini saya masih diberi kesempatan memasuki Ramadhan, masih bisa mendengar takbir menyebutu namaMu, masih diberi kekuatan menjalankan semua perintahMu, diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Alhamdulillah…segala puji bagiMu..

Ramadhan, bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan..
Semoga kita selalu diberi tuntunan untuk berada terus di jalanNya, aamin.

Posted by yusi manfluthy at 11:01 PM 0 comments  

Labels: aku dan Tuhanku

Hidup adalah pilihan

Friday, July 28, 2006

Pusing kepala saya dibuatnya, antara harus memilih A atau B. Dilain waktu saya juga harus memillih C atau D. Bahkan di saat yang sama juga punya pilihan E. Pusing kan ? Tidak bisa dihindarkan kita akan banyak dihadapkan dengan pilihan dalam hidup, setiap saat, setiap waktu, saat kita muda, sampai saat kita lebih tua, saat-saat penting dalam hidup atau pada saat yang diangap tidak penting sama sekali.

Seperti pada saat saya menghadapi UMPTN, jurusan apa yang akan saya ambil, saya harus menentukan pilihan. Pada saat menentukan akan menikah atau tidak, itu juga sebuah pilihan. Pada saat saya memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan terdahulu, itu juga sebuah pilihan. Untuk memilih partai dan presiden pada saat PEMILU (yang ternyata juga bikin pusing), itu juga pilihan. Dan baju apa yang akan saya pakai ketika kencan pertama, juga merupakan sebuah pilihan (ehm). Bahkan untuk menentukan jalan mana yang akan saya lalui pada saat pergi ke kantor hari ini, itu juga sebuah pilihan. Semua dalam hidup adalah pilihan, berat atau ringan, bikin pusing atau tidak, penting atau kurang penting, hidup adalah sebuah pilihan.

Bersyukurlah kita semua yang masih memiliki banyak pilihan dalam hidup, alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Bayangkan, berapa banyak orang sebenarnya tidak punya pilihan dalam hidupnya. Anak-anak kecil yang tidak bisa sekolah tapi harus mencari nafkah untuk bisa hidup, perempuan-perempuan yang rela ‘bekerja apa saja’ demi untuk makan, seorang bapak yang harus mencuri uang 10.000 rupiah agar keluarganya tidak kelaparan bahkan seorang pekerja yang tinggal dipedalaman tidak bisa memilih akan lewat jalan yang mana hari ini, karena jalan menuju rumahnya sangat jauh, hanya satu, dan berbatu. Alhamdulillah Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk masih dapat memilih.

Hidup adalah pilihan, tapi pilihan juga harus diciptakan. Tuhan tidak memerintahkan umatnya hanya untuk menunggu pilihan itu diberikan. Option should be made not only to be waited!

Sama seperti halnya ketika saya diberikan kesempatan untuk menjadi seorang geologist (haha, mudah-mudahan kasus ini tidak menjadi contoh yang terlalu personal), apa yang saya pikirkan saat itu dengan menjadi geologist, saya harus bisa membuka pilihan hidup saya di masa yang akan datang (insya Allah). Saat itu saya dihadapkan dengan 2 pilihan, antara menjadi seorang geologist atau tetap menjadi ibu yang selalu ada dirumah (percayalah itu juga menyenangkan! I’ve been there for 7 months).

Pertimbangan saya menjadi geologist saat itu, hanya berdasarkan harapan bahwa hal itu akan membuka option saya yang lain di masa depan (insya Allah), masa nanti yang sebenarnya kita tidak pernah bisa tahu. Perihal pada saat menjadi geologist dan selama apa saya akan menjadi geologist itu juga akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang lain, apakah saya akan terus atau bisa berhenti bekerja sebagai seorang geologist di perusahaan ini, kapanpun saya mau.
Hhmm, hidup memang adalah pilihan, semoga ini tidak menjadi sebuah contoh yang terlalu personal.

Sama halnya dengan saat ini, saya kembali dihadapkan dengan pilihan-pilihan (yang sekali lagi tidak habis-habis dan Maha Besar Allah yang selalu memberi kejutan-kejutan dalam hidup). Semoga pilihan yang saya ambil benar-benar mendapat ridho-Nya, membuka pilihan dan kesempatan yang lain bagi saya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya, meski mungkin juga menutup kesempatan yang sudah ada.

Tapi kita tetap harus memilih, dan kita tidak bisa menginginkan A dan tetap mempertahankan B, itulah sebuah pilihan. A atau B, tidak ada A ½ atau B½. Mutlak.
Jadi, selamat memilih! Dengan segala resikonya.

Posted by yusi manfluthy at 12:16 AM 0 comments  

Labels: its my space

keperawanan, perlukah dipertahankan?

Friday, June 23, 2006

“Jaga diri baik-baik ya, nak ?”
Nasihat seperti ini kerap keluar dari mulut seorang ibu pada anak perempuannya. Dan tanpa penjelasan lebih lanjut, seorang perempuan sehat, dewasa ataupun tidak, ataupun mendekati dewasa mestinya tahu arti nasihat itu.

Keperawanan, dapat menjadi sesuatu yang sifatnya suci, pribadi.
Suci menurut kamus besar Bahasa Indonesia, berarti bersih; sesuatu yang harus dijaga. Dan memang keperawanan adalah sesuatu yang perlu dijaga, untuk sebagian orang tentunya.

Adat ketimuran, atau apalah namanya menjadi alasan yang cukup kuat untuk menjaga keperawanan itu (sekali lagi untuk sebagian orang), adat ketimuran atau karena kita orang timur menjadi sesuatu yang sering kita dengar, meski saya yakin banyak orang timur sendiri yang merasa asing dengan artinya. Dan diluar semua aturan agama yang saya yakin amat teramat benar, bahwa keperawanan itu harus dijaga dan bahwa berhubungan seks diluar nikah itu zinah dan bahwa zinah itu adalah dosa. Sangat ironis dengan ‘norma-norma’ yang seolah berlaku di masyarakat kita yang menyebut diri mereka kaum urban, yang kadang menyebut bahwa mayoritas adalah benar dan apa yang menjadi kebanyakan adalah syah, sehingga berhubungan seks diluar nikah dianggap syah-syah saja.Disebut ironis karena kita yang notabene orang timur dan hidup di negara yang dimana aturan agama masih didengar dan dipertahankan. Ironis karena sangat tidak sedikit perempuan Indonesia yang ternyata sudah tidak perawan.
Keperawanan, perlukah dipertahankan ?

Lalu, apa yang menyebabkan keperawanan menjadi begitu mudah dilepaskan ?
Cinta mungkin …
Hubungan antara seorang perempuan dengan lawan jenisnya, kadang sudah tidak ada batasnya. Atas nama cinta, seolah semua hal diperbolehkan. Atas nama cinta itu pula seorang perempuan dari kalangan apapun, dengan tingkat pendidikan apapun, dengan status ekonomi dari kelas manapun dengan sadar rela melepaskan sebuah keperawanan. Tapi atas nama cinta yang seperti apa, pada saat cinta itu menuntut seorang perempuan mengorbankan miliknya yang paling berharga ? Sebegitu besarnyakah cinta dari seorang perempuan atau sebegitu bodohnya seorang perempuan karena cinta itu sendiri ?

Disisi lain tidak sedikit perempuan yang melepas keperawanannya demi untuk bertahan hidup. Sebagian karena terpaksa dalam tanda kutip kecelakaan dalam tanda kutip korban pemerkosan. Sebagai contoh, hampir 75% perempuan Indonesia yang bekerja di luar negeri sebagai TKW non professional telah dipaksa untuk tidak perawan dan berhubungan intim dengan para majikannya. Tapi tidak sedikit pula perempuan yang dengan sadar rela melapaskan keperawanan kembali dengan alasan untuk bertahan hidup. Sebegitu rendahkah nilai keperawanan sehingga harus dikorbankan ?

Di luar sadar atau tidah sadar, dari level kehidupan atas ataupun bawah, berpendidikan ataupun tidak, dari agama apapun seorang perempuan, keperawan adalah sesuatu yang sebenarnya tidak untuk dipertanyakan, karena sebenarnya keperawanan adalah mutlak, hitam atau putih, bukan abu-abu.

Posted by yusi manfluthy at 12:26 AM 0 comments  

Labels: its my space

wajah baru perempuan Indonesia

Tuesday, June 20, 2006

Pada saat bentuk tubuh menjadi ukuran, pada saat bentuk dan garis wajah menjadi sesuatu yang penting, pada saat bentuk hidung dan bentuk bokong adalah sesuatu yang menjadi hal mutlak yang ada dalam penilaian. Wajah cantik, rambut panjang hitam, kulit kuning bersih, badan tinggi langsing,…Pada saat semua hal itu diidam-idamkan oleh semua perempuan di bumi ini. Saat ini.

Entah apa yang terjadi di negeri kita ini, entah karena sebegitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh media, yang notabene hanya mempertontonkan hal-hal diatas dari seorang perempuan. Entah dia seorang artis, pemain sinetron, bintang iklan, sampai-sampai peran seorang pembantu di sebuah sinetron tidak lagi seperti pembantu karena dia tinggi, langsing putih bergincu pula. Yang cukup mengenaskan tidak sedikit perempuan yang dalam benaknya terlintas, “andaikan badan saya seperti Sofia Latjuba”, “andaikan bokong saya seperti Nafa Urbach”, “andaikan wajah saya seperti Tamara Blezinsky”, ”andaikan saya secantik Dian Sastro”, andaikan…andaikan…dan banyak andaikan yang lain. Dan percaya atau tidak, tidak sedikit perempuan yang rela melakukan apa saja untuk dapat berubah, dengan alasan untuk menjadi lebih baik. Atau untuk lebih cantik ?

Satu hal yang juga menyedihkan, yaitu dengan digunakannya semua “perangkat” yang dimiliki oleh seorang perempuan sebagai alat jual. Entah itu media cetak atau media elektronik, tidak sedikit iklan-iklan yang isinya hanya “mempertontonkan” perempuan untuk dapat menjual produknya. Dan sebegitu bodohnyakah seorang perempuan Indonesia sehingga rela untuk diexploitasi demi masuk koran dan tv? Ataukah sebegitu mahalnyakah harga sebuah ketenaran sehingga diperjuangkan dengan segala cara?Dilain pihak, dengan semakin berkembangnya bisnis kecantikan di negeri kita ini, dengan salon-salon yang yang semakin menjamur dengan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit, dengan biaya perawatan yang tidak bisa dibilang murah, sangat ironis karena salon-salon yang ada hampir selalu dipenuhi pengunjung, perempuan Indonesia.

Saya tidak mau munafik, saya juga seorang perempuan. Saya percaya bahwa anggota badan dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah anugrah yang harus dipelihara dan disyukuri. Tapi saya juga percaya bahwa nilai dari seorang perempuan tidak hanya dinilai dari sisi fisik semata.

Pertanyaan yang muncul dibenak saya, sebegitu besarnyakah pengaruh media yang mampu merubah cara pandang orang banyak tentang bagaimana seorang perempuan “cantik”itu? Dan tanpa disadari hal itu sedikit banyak dipengaruhi oleh lahirnya sosok-sosok perempuan yang “cantik” yang seolah-olah merupakan penokohan dari perempuan-perempuan Indonesia, tokoh Puteri Indonesia, tokoh Miss Indonesia, cover girl majalah ini , pemilihan model itu, puteri ini, puteri itu, dan percaya atau tidak, telah banyak tokoh puteri-puteri tercipta. Dengan slogannya yang sangat familiar di telinga kita “beauty, brain, behavior”, yang seolah-olah jadi pembenaran dari terciptanya puteri-puteri itu.

Sekali lagi ini bukan terlahir karena setuju atau tidak setuju, pro atau kontra, merasa cantik atau tidak, tapi tanpa kita sadari tokoh-tokoh puteri itulah yang membimbing kita untuk mendeskripsikan arti cantik menurut kita. Cantik ; tinggi, putih, langsing, berambut panjang dengan muka sedikit indo. Percayalah, Kartini pasti akan sedih melihat fenomena ini.Dan entah juga karena begitu besarnya pengaruh mode lokal maupun internasional yang sekali lagi disebarkan oleh media, setiap perempuan seperti berlomba-lomba untuk mengikuti trend yang ada. Pada saat trend tank top dimulai setiap perempuan juga menggunakan tank top tidak peduli badannya kurus atau gemuk, pada saat cat rambut warna burgundy di launching ke pasaran hampir setiap perempuan mengecat rambutnya dengan warna itu, dan pada saat high heels digunakan oleh banyak selebritis semua perempuan dari segala kalangan membeli high heels, peduli murah atau mahal, lecet atau tidak, mereka tidak peduli agar mereka bias mengikuti trend saat ini.Bisa dibayangkan pada saat kita pergi ke mall atau turun ke jalan, bisa kita lihat para perempuan Indonesiasama-sama memakai tank top, berjeans ketat, menggunakan high heels dan berambut burgundy. Menakutkan!

Entah bagaimana merubah cara pandang yang sudah terbentuk itu, menjadikan perempuan Indonesia menjadi lebih berisi dan berkarakter. Bukan berarti saya menutup mata kepada para perempuan Indonesiayang memiliki karakter yang kuat dengan isi di kepalanya. Tapi butuh waktu lama untuk kembali menyadarkan bahwa perempuan catik itu tidak semata seperti boneka-boneka Barbie tapi dia juga harus cerdas. Dan entah kapan fenomena ini akan berubah bahwa cantik itu tidak semata-mata fisik dan penampilan, tapi cantik itu juga lahir dari hati. Selamat menjadi cantik!

Posted by yusi manfluthy at 12:23 AM 0 comments  

Labels: its my space

...long lost best friend...

Wednesday, May 10, 2006

Berbicara tentang sahabat …
Hmmfft, membuat saya menarik nafas panjang. Bukan! Bukan karena tidak bisa menjabarkan, tapi karena tidak tau harus mulai dari mana. Dan membuat saya semakin menyadari betapa pentingnya arti seorang sahabat bagi saya.

Sahabat adalah orang yang mengerti kita, dan kadang dia tidak meminta untuk dimengerti. Sahabat adalah tempat berbagi. Hmm, sounds philosophies isn’t it?
Entahlah, kadang saya tidak perlu mengatakan apa-apa dan sahabat ini seperti dapat membaca pikiran saya. Pada saat saya perlu tempat untuk berkeluh kesah atau bahkan menumpahkan serapah, sahabat bersedia mendengarkan semua yang keluar dari mulut saya.

Sahabat tempat berbagi kesenangan, seperti saat kecengan saya menyatakan cintanya (ehm), pada saat saya lulus sidang sarjana, pada saat saya diterima kerja, pada saat saya menikah, pada saat saya mempunyai anak, bahkan sampai saat-saat kecil yang kadang luput dan tidak pernah kita ingat. Saat mendengarkan lagu favorit (saya yakin itu bukan lagu favoritnya), saat membicarakan hal-hal tidak penting di angkutan umum, saat berbagi bakso di kantin, saat pura-pura galak di depan mahasiswa baru, saat saya tertawa melihat dia menenteng-nenteng 2 ekor ayam hidup ke kampus untuk barbeque (haha, kedengarannya aneh ya?), saat dia rela membeli lampu besar yang saya ingin padahal saya tidak membayarnya, sampai hal-hal kecil lain yang mungkin saya sudah lupa.

Sahabat juga tempat berbagi kesusahan, kesedihan. Seperti pada saat orang tua kita meninggal, berpisah dengan pacar, ditolak bimbingan oleh dosen, mengejar-ngejar angkutan umum pada saat hujan, tidak punya uang dengan amat sangat, memberi semangat untuk tetap berusaha, atau bahkan menangis-nangis untuk mengejar cowok impian (haha, saya tahu hanya saya yang menangis, dia tidak! Dengan alasan laki-laki jarang menangis untuk hal yang tidak penting). Dan banyak hal lain, yang saya lupa tapi tidak mengurangi makna seorang sahabat.

Sahabat adalah orang yang bisa diajak bicara apa saja. Menyenangkan sekali punya seorang sahabat, bahkan untuk membicarakan hal yang tidak penting sekalipun. Cuaca yang selalu mendung, selebritis yang bercerai, lagu dangdut yang sedang populer, politik yang tidak habis-habis, buku yang baru terbit, film yang sedang diputar di bioskop, tagihan kartu kredit yang membengkak, sepatu berwarna pink dengan pita di depannya, warna cat yang cocok untuk rumah, warung yang enak dan murah tapi tidak bersih, semua hal kecil dibicarakan, tentu saja di luar semua hal-hal penting yang dibicarakan dengan konsentrasi penuh dan kadang penuh dengan argumen.

Sahabat adalah orang yang dapat dipercaya. Sebanyak apapun hal-hal yang kita bicarakan padanya, dia selalu dengan rapat menutup mulutnya. Baginya aib bukan untuk dibagi, kesulitan juga bukan untuk diketahui, sahabat selalu menutup semua hal buruk yang kita punya tanpa kita minta.

Sahabat adalah seseorang yang selalu ingat ulang tahun kita. Hmm, seperti sesuatu yang klise. Tapi disadari atau tidak mengingat ulang tahun ada salah satu bentuk kepedulian. Sebenarnya apapun bentuknya perhatian itu, mengingat ulang tahun seseorang dapat dikatakan kita peduli akan seseorang, dengan mengingat salah satu hari penting dalam hidupnya. Sebenarnya semua perhatian ini, tidak hanya dengan mengingat ulang tahunnya saja, dengan mengingat dan terlibat pada moment-moment penting dalam hidupnya adalah bentuk lain dari perhatian itu sendiri. Membantu dan menyemangatinya dalam menyelesaikan tugas akhir, mengingat hari ulang tahu perkawinannya, membantunya pada saat ia sakit, membawakan permen kesukaannya, menulis absennya pada saat ia bolos kuliah (ups!), mengantarkannya pulang saat terlalu malam, mengingatkannya saat ia memakai baju terlalu ketat, bahkan mengirimkan pesan singkat pada saat mereka sudah tidak bertemu sekian lamanya.

Sahabat adalah orang yang selalu mengingatkan. Apabila kita berbuat salah, seorang sahabat akan mengingatkatkan. Apabila kita sudah berbuat kelewatan seorang sahabat akan mengingatkan. Apabila kita sudah menyakiti seseorang seorang sahabat akan mengingatkan. Apabila kita lupa untuk beribadah seorang sahabat akan mengingatkan. Apabila kita sudah merokok terlalu banyak seorang sahabat akan mengingatkan. Apabila kita sudah terlalu sering bolos kuliah seorang sahabat akan mengingatkan. Apabila sudah terlalu gemuk (aha!) seorang sahabat juga akan mengingatkan. Sahabat selalu mengingatkan untuk memperbaiki segala kesalahan.

Sahabat adalah seorang sahabat. Yang ada saat kita butuhkan, yang selalu ada meskipun berjauhan, yang selalu menjadi bagian dalam hidup kita. Semua orang membutuhkan sahabat, jauh maupun dekat. Sahabat juga datang dan pergi meski dia tidak pernah benar-benar pergi. Sahabat adalah sahabat yang nama dan nomornya selalu ada di hand phone kita meski mungkin nomernya telah berganti. Sahabat akan selalu ada. Semoga orang terdekat dalam hidup kita sekarang adalah seorang sahabat.

[Thanks for all my best friend present and past, u guys always there! And big hugs for my soul mate, for being such a great best friend]

Posted by yusi manfluthy at 12:21 AM 0 comments  

Labels: its my space

...dokter gigi...

Thursday, May 4, 2006

Dokter gigi ??
Huaaa, untuk sebagian orang mendengar namanya saja mungkin sudah bikin perut mulas-mulas. Apalagi untuk melangkahkan kaki ke klinik yang terkenal angker itu. Percaya atau tidak. Saya punya seorang teman kerja, yang rela menderita untuk sakit gigi dan meminum bertablet-tablet obat anti sakit setiap hari kala giginya sakit, dibanding pergi ke dokter gigi yang sebenarnya tidak jauh dari kantornya.

Saya salah seorang yang ‘sembuh’ dari takutnya pergi ke dokter gigi. Dulu sepertinya jarang sekali saya pergi ke dokter gigi, kalau bukan karena gigi yang sakit atau gigi yang sudah bolong pasti saya malas ke dokter gigi. Tapi mungkin karena gigi saya tidak bagus lagi, saya jadi rajin konsultasi ke dokter gigi. Rajin untuk menyelamatkan gigi dari keadaan yang tambah parah.

Seperti hari ini, baru saja kembali dari dokter gigi langganan. Berbicara tentang langganan, ada sejarahnya memilih dokter gigi ini sebagai tempat konsultasi. Kriteria pertama di harus laki-laki! Hahaha, bukan karena diskiminatif, tapi semata-mata karena trauma dan tenaga. Pernah suatu waktu dating ke dokter gigi perempuan, dan ketika berhubungan dengan cabut mencabut, dokter gigi ini eseperti tidak bertenaga, menarik gigi yang hendak dicabut dengan beberapa kali usaha tapi giginya tidak juga tanggal. What a day! Setelah kejadian itu saya memutuskan untuk mencari dokter gigi laki-laki. Kebetulan dokter gigi saya ini, laki-laki dan sangat cooperative dan semua prosesnya ga pernah berbelit-belit. Pencarian dokter gigi ini melewati proses yang panjang dan lama, haha terdengar seperti mencari soulmate.

Kunjungan ke dokter gigi, kali ini hanya sebuah rangkaian proses perbaikan gigi. Gigi geraham bawah kanan yang akan diberi crown dan operasi gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak beraturan. Yup, operasi! Sounds frightening, isn’it ?
Jujur saja perlu mengumpulkan keberanian yang banyak untuk pergi ke dokter gigi kali ini. Salah satu tips agar berani menghadapi serangkaian proses di ruangan dokter gigi, yaitu dengan menutup mata kita rapat-rapat selama proses berlangsung. Pernah suatu waktu, saya bermaksud lebih berani dengan membuka mata selama prosesnya. Tapi secepat itu pula saya menutup mata saya rapat-rapat, ternyata alat-alat dokter gigi tidak ada bedanya dengan alat-alat di bengkel. Hanya saja ukurannya lebih kecil. Tapi justru karena melihat alat-alat kecil tersebut dimasukan ke dalam mulut, keberanian saya malah berkurang banyak.

Dan entah karena bermaksud menenangkan, tidak sedikit dokter gigi yang memutar lagu-lagu di ruangan prakteknya, entah lagu top 40, classic, sampai lagu-lagu oldiest. Seperti saat ini ada lagu Josh Groban mengalun di ruang praktek, lumayan juga pikir saya. Tapi ternyata lagu-lagu sama sekali tidak terdengar setelah alat-alat dokter gigi beroperasi, dan percaya atau tidak suaranya seperti mesin pengaduk semen diletakan di sebelah kuping kita. Ternyata itu terjadi setiap saya datang ke dokter gigi, hanya saja saya tidak pernah menyadarinya.

Pada akhirnya (thanks God!) semua proses crowning dan operasi itu berakhir, setelah sekitar 2 jam saya ‘terjebak’ di ruangan itu. Saya tidak perlu repot-repot menutup mata, karena pada saat operasi seluruh muka saya tertutup selembar kain hijau. Dan bagian yang paling menyeramkan pada saat operasi, adalah pada saat dokter menyuntikan anastesi ke gusi saya. 2 suntikan di gusi, cukup bisa membuat saya miris-miris kesakitan dan membuat gusi dan pipi saya bengkak selama berhari-hari. Ya, pada dasarnya semua prosesnya menyeramkan, hanya saja saya tidak merasakannya, dari mulai menyobek gusi, menyabut gigi sampai menjahit gusi yang tiba-tiba saja sobek sepanjang 1cm. Belum lagi darah yang tersisa sehabis operasi, dan rasa sakit yang ternyata tidak bisa hilang untuk beberapa hari, huaaa!.

Semoga tidak takut lagi ke dokter gigi ya.. =)

Posted by yusi manfluthy at 12:19 AM 0 comments  

Labels: its my space

work! work! work!

Saturday, January 21, 2006

Work! Work! Work!
Its all about work!
Pergi pagi, pulang sore…
Pergi pagi lagi, pulang sore lagi..7-4, 8-5, atau mungkin 9-6
Angka-angka yg mungkin sudah kita hapal benar, karena semua itu sudah menjadi rutinitas, sesuatu yg harus dikerjakan, dan harus dijalani.

Hmmfft..Melelahkan..mungkin..Menyebalkan..mungkin..Menyenangkan..mungkin..Dan semua itu sebenarnya..atau seharusnya bisa dinikmati tapi dengan banyak catatan dibawahnya. Apa sih sebenarnya kerja itu ?Kenapa kita harus bekerja ?Apa motivasi kita bekerja ?
Pertanyaan-pertanyaan klise yang kadang sebenarnya kita lupakan

Jemu juga...atau mungkin muak mengerjakan perkerjaan yg itu-itu lagi
Pekerjaan yang sebenarnya tidak menyenangkan dan tidak dapat dinikmati
Untuk sebagian orang atau mungkin hanya untuk diri sendiri.

Sebenarnya kembali ke pertanyaan diatas, apa sih kerja itu ?Kerja sebenarnya bukan hanya sesuatu yang harus dijalani tapi yang pasti harus dapat dinikmati. Agar segala sesuatunya menjadi ringan, dan yang pasti jadi lebih bermanfaat. Tapi ironisnya tidak semua orang bisa menikmati apa yang sedang ia kerjakan, seorang laki-laki sebagai kepala keluarga mungkin tidak memasukan kata “menikmati” sebagai kriterianya ketika dia mengambil sebuah pekerjaan.Dia bekerja karena dia harus bekerja, dengan upah yang diatas rata-rata, dengan fasilitas yang yang diatas rata-rata pula, dengan mempertimbangkan apa yang akan dia dapat.Atau mungkin sebaliknya dengan upah minimum..hampir tanpa fasilitas apa-apa.
Tapi laki-laki itu tidak punya pilihan, pilihan untuk menikmati..Karena dia harus menghidupi…

Alangkah beruntungnya seseorang yang masih memiliki pilihan untuk menikmati selain hanya menjalani.Beruntung ??Tapi bukannya pilihan itu untuk diciptakan bukan hanya untuk dicari ?

Mencoba menikmati…
Mungkin itu yang bisa dilakukan, untuk sebagian orang mungkin berhasil, untuk sebagian lagi mungkin tidak.Dan yang pasti mencoba menikmati berbeda dengan menikmati!Karena hati tidak bisa dibohongi.

Setiap orang memiliki pilihan dalam hidupnya, begitu juga saya.
Have a great job! Do what you have to do!
But don’t forget, we have a choice to enjoy our life too..
December 11, 2006

Posted by yusi manfluthy at 11:56 PM 0 comments  

Labels: just another thought

Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod