Pernahkan kamu merasa dalam suatu titik tidak bisa melakukan apa-apa? bukan karenan tidak ingin tapi karena tidak mampu. Pernahkan juga merasa sangat kosong, kehilangan arah dan tujuan? bukan tujuan hidup, tapi dalam menjalani hidup. Saya pernah. Sekarang.
Mungkin pengaruh hormonal, akan mendapat mensturasi atau mungkin karena kondisi badan yang sedang tidak dalam kondisi sepenuhnya baik. Tapi itu yang saya rasa sekarang. Ketidakmampuan memutuskan, ketidakbisaan meneruskan. Mungkin sudah waktunya saya menyerah saja. Membuang semua impian-impian muluk saya, yang selalu ingin ini dan itu. Mugkin sudah saatnya saya menutup mata akan sesuatu yang mungkin pada akhirnya tidak bisa saya jalani. Mungkin sudah saatnya saya lebih realistis.
Dari dulu saya adalah orang yang sangat optimistis akan pilihan-pilihan. Pilihan dalam hidup yang saya percaya harus selalu diciptakan. Pilihan tidak akan datang sendirinya, karena harus diusahakan. Tapi sekarang saya berada dalam satu titik sangat malas mebuat pilihan-pilihan. Bukankan sudah jelas apa sedang saya lakuan saat ini. Bahwa saya sedang menjalani peran saya sebagai ibu yang dengan ikhlas mengurus anak-anak saya. Mengapa itu tidak cukup untuk saya? Mengapa saya masih punya impian-impian yang mungkin sudah tidak masuk akal bagi hidup saya sekarang ini.
Singkatnya, mengapa saya harus terus mengejar impian-impian tidak masuk akal tadi. Mungkin memang sudah tidak masuk akal lagi. Mungkin sudah saatnya saya mencoretnya dari daftar ambisi dan mimpi-mimpi. Tapi mengapa saya masih sulit menerima bayangan saya di masa yang akan datang, yang hanya akan disibukan dengan membuat sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Mengapa saya masih harus mereka-reka masa depan dengan segala pilihan yang harus saya ciptakan walau mungkin pintu pilihan tadi tidak akan pernah terbuka lagi untuk saya jalani.
Mungkin sudah saatnya saya menyerah mengusahakan pilihan. Berhenti bermimpi sejenak. Biar saya diam menunggu pilihan. Akan masa depan.
0 comments:
Post a Comment