ya! saya harus bekerja! itu saja.
saya seorang perempuan, cukup berumur kalau tidak mau dibilang tua, 30 tahun. tua bukan? saya beranak dua, dan itu membuat saya semakin terdengar tua.
dulu 7 tahun yang lalu saya bekerja. setelah lulus kuliah, satu bulan berikutnya sebuah perusahaan menerima saya sebagai pegawainya. heran juga bisa diterima. perusahaan service untuk minyak dan gas. sebuah perusahaan besar yang kadang membuat pegawainya berkepala besar juga, dan membayar pegawainya dengan bayaran yang cukup besar pula. membuat para pegawainya bisa bersenang-senang karena bergaji besar, dan sebagian orang enggan meninggalkan si perusahaan besar ini. tapi tidak semua orang. banyak pula yang pergi meskipun mereka bergaji besar, dengan berbagai macam alasan. termasuk saya. pergi. hanya dengan satu alasan.
dulu yang baru lalu, saya kembali bekerja. pekerjaan yang ini seperti membongkar impian lama saya. perusahaan minyak. perusahaan besar juga, tapi disini bayaran saya tidak terlampau besar. tapi bekerja tidak semata-mata karena bayaran besar, kadang juga untuk rasa senang dan tenang. tapi karena si tenang tadi, beberapa orang yang sudah sangat nyaman dan tenang, sangat enggan untuk meninggalkan perusahaan besar ini. tidak termasuk saya. saya pergi juga. hanya dengan satu alasan.
sekarang saya kembali bekerja. tidak di perusahaan. saya bekerja di rumah. untuk keluarga. perusahaan keluarga? haha, tidak juga. saya bekerja sebagai ibu rumah tangga. banyak perempuan-perempuan menjadi ibu rumah tangga. memang itu pekerjaannya.
ada yang salah? tapi tidak semua perempuan senang menjadi ibu rumah tangga, entah apa yang salah. ibu rumah tangga, pekerjaannya memasak, mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, menyapu halaman, menyiram tanaman, mengantar anak sekolah, belanja dan yang paling penting mendidik anak, mengurusi anak.
terdengar membosankan? mungkin juga. terlihat sibuk? benar juga.
itu pekerjaan saya sekarang. bekerja untuk keluarga. seperti seharusnya.
yang jadi masalah sebenarnya bukan bekerja di rumah tadi. bukan masalah pekerjaan, bukan masalah perusahaan. bagi sebagian perempuan mungkin semuanya biasa. memasak, mencuci, menyetrika, mengantar anak sekolah, belanja mingguan, mengurus anak. perlu dicatat, dulu selama bekerja saya masih tetap memasak, mencuci, menyetrika, belanja di pasar yang becek, dan mengurus anak. jadi saya tidak ada masalah dengan itu. dan bagi sebagian perempuan dimanapun berada, disini, disana, di belahan dunia yang berbeda, mungkin rasanya akan sama saja. rasanya memasak, rasanya mencuci, rasanya menyetrika, rasanya belanja mingguan dan rasanya mengurusi anak. tapi ternyata tidak bagi saya.
saya harus tetap bekerja! otak saya harus tetap bekerja! saya merasa harus terus belajar sesuatu, membuat sesuatu, menghasilkan sesuatu. ini masalah produktivitas. ini masalah kreatifitas. biarlah ini terdengar seperti omong kosong besar, biar saja. tapi pada kenyataannya, saya hanya tidak mau otak saya yang amat berharga, pemberianNya, tiba-tiba menjadi semakin tumpul dan berkarat seperti pisau di super market tua yang tidak pernah terbeli. dan bagi saya bekerja tidak hanya dengan pergi keluar rumah, di sebuah perusahaan besar, bergaji besar pula.
bagi sebagian perempuan mungkin itu biasa. memasak, mencuci, menyetrika, belanja mingguan dan mengurusi anak. tapi tidak dengan saya. saya harus terus bekerja!
saya harus bekerja!
Monday, July 27, 2009
Posted by yusi manfluthy at 7:49 PM
Labels: just another thought
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment