hari ini Lea bikin 'heboh' lagi =)
dia berhasil tepuk tangan!
bermulai dari seringnya diputarkan lagu-lagu anak-anak dan melihat kita tepuk tangan selama lagu itu diputar.
hari ini, san antonio..
lea tepuk tangan dong! =)
lea, clap!clap!clap!
Tuesday, November 25, 2008
Posted by yusi manfluthy at 12:20 AM 0 comments
Labels: lea's milestones
gigi lea tambah lagi
Saturday, November 22, 2008
yup!
ada 3 cikal bakal gigi mulai muncul di gusi atasnya
3 ? iya tiga! tiga..
2 gigi tengah ditambah 1 extra sebelah kanan gigi tengah..
dan transfer calcium pun dimulai
Posted by yusi manfluthy at 12:23 AM 0 comments
Labels: lea's milestones
Lea dan buku
Thursday, November 13, 2008
Entah gara-gara di rumah numpuk banyak buku, entah karena lihat abi kemana-mana baca buku, atau mungkin karena rutin dibacain buku. Lea udah juga mulai 'seru' kalau pegang buku.
Ga lama-lama sih, paling Lea tahan 3menit pegang buku sendiri sambil nunjuk-nunjuk dan bersuara heboh ke setiap karakter yang ada di setiap buku yang dia 'baca', kadang Pooh, kadang Tigger, kadang Backyardigans, kadang Koguma, kadang Moonbeam bear, kadang Ladybugs favoritnya. Pokoknya nunjuk-nunjuk karakter lucu yang ada di buku itu, mostly binatang Lea pasti suka.
Lucu denger dia heboh sendiri, kadang suka ga tahan pengen ngebacain padahal ada bagusnya juga dibiarin.
Asal jangan kaya kaka Abi, sekarang kemana-mana bawa buku ;)
Posted by yusi manfluthy at 10:37 AM 0 comments
Labels: lea's milestones
belajar jalan dan sakit pinggang
Monday, November 10, 2008
Lea udah mulai pengen jalan, udah lancar banget berdiri sambil pegangan ke barang.
Yang ada mamanya sakit pinggang =)
Posted by yusi manfluthy at 11:27 AM 0 comments
Labels: lea's milestones
air mata Rasulullah
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan Salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya Masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan Badan Dan menutup pintu. Kemudian IA kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka Mata Dan Bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang yang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," Tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan Pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,anakku" kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan Tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan Kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit Dunia menyambut ruh kekasih Allah Dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah Dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh Kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah Berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya Menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya Menunduk semakin dalam Dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak Tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini Kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki Dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera Mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, WA maa malakat aimanuku" "peliharalah shalat Dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, Dan Ali kembali mendekatkan Telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,ummatii,ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Mampukah Kita mencintai sepertinya?
Betapa cintanya Rasulullah kepada Kita, sebagai umatnya.
Posted by yusi manfluthy at 12:01 AM 0 comments
Labels: aku dan Tuhanku
newborn baby
Wednesday, November 5, 2008
Posted by yusi manfluthy at 11:01 PM 0 comments
Labels: parenting
gudeg bu Lies
Sunday, November 2, 2008
Dan, sukses! Saya tidak kangen gudeg lagi. Tapi tetap kangen Jogja.
Semua orang pasti ke Wijilan untuk makan gudeg, at least itu yang pertama terlintas dari pikiran orang-orang untuk mencari gudeg di Jogja. Termasuk saya. Makan gudeg seperti ritual pertama yang harus saya lakukan setiap baru sampai di Jogja. Mungkin karena waktunya selalu pas dengan waktu makan siang setiap sampai di Jogja (mudah-mudahan jam 15.00 masih bisa dimasukan ke kategori makan siang)
Di Wijilan ini berderet warung-warung gudeg, semuanya enak.
Ada satu warung gudeg yang terkenal, Gudeg Yu Djum. Tapi karena setiap kesana kelihatannya selalu penuh dan semrawut jadi agak malas mencoba lagi.
Suatu waktu, karena Yu Djum penuh selalu. Saya masuk ke warung gudeg lain yang tidak terlalu penuh dan tidak semrawut. Warung gudeg Bu Lies. Hasilnya ? Setiap kali saya ke Jogja, tidak pernah saya tidak kesana. Nasi gudeg lengkap dengan es teh manis disebelah saya.
Betapa ingin saya kesana.
Posted by yusi manfluthy at 1:35 AM 0 comments
Labels: jalan-jalan, joGja
kerbau dan warna merah
Entah itu hanya mitos atau benar adanya (nanti kapan waktu akan saya cari di google saja), katanya kerbau akan marah kalau melihat warna merah.
Dan kebetulan saya ber-rok merah ketika sekolah.
Teman-teman dan orang-orang bilang, hati-hati kalau ketemu kerbau di jalan menuju rumah.
Hiii, secara saat itu saya pulang sekolah lewat sawah, banyak kerbau dan saya ber-rok merah.
Hingga suatu waktu saya harus melewati 3 kerbau yang sibuk makan rumput dan sialnya tidak ada jalan lain untuk saya agar bisa menghindari kerbau-kerbau itu.
Secepat kilat saya berusaha lari melewati kerbau-kerbau itu.
Akhirnya saya terperosok ke selokan yang bau.
Padahal kerbau-kerbau itu sepertinya tidak mau tahu.
*Kapan waktu akan saya cari di google, supaya anak-anak saya tidak perlu lari pontang panting buat hal yang tidak perlu, hahaha*
Posted by yusi manfluthy at 1:17 AM 0 comments
Labels: cerita masa kecil
jangan Kau hentikan aku saat ini
Kecilnya aku saat ini,
kecil dan amat takut.
Sedih dan amat takut.
Meratapi segala dosa dan prasangka lalu.
Kala semua berjalan apa adanya,
ingin berusaha untuk lebih.
MengingatMu
MendekatiMu
MerangkulMu
Sulit.
Dengan banyak alasan didalamnya.
Semoga tidak akan ada alasan lagi.
Semoga takutnya akan berarti.
Semoga akan ada kesempatan nanti.
Aku ingin lebih dekat lagi.
Jangan pernah Kau palingkan mukaMu
Beri aku waktu,
jalan,
untuk senantiasa mendekat
Mendekat
Erat
Satu pintaku,
Jangan Kau hentikan aku saat ini
(aamiin)
Posted by yusi manfluthy at 1:59 AM 0 comments
Labels: aku dan Tuhanku
lucu aja
Saturday, November 1, 2008
Yeay..tentang Lea lagi nih..
Di komplek apartment kami yang banyak tamannya (hoho) banyak pula dihuni kucing-kucing yang notabene tidak ada pemiliknya. Mungkin sengaja dipelihara pihak apartment supaya lebih berasa "hangat" kompleknya. Entahlah.
Ada sekitar 6 kucing, jenis angora dan persia. Kuning dan abu-abu. Lucu tapi kotor. Maklum tidak ada yang membawa mereka ke Pet Care karena tidak ada pemiliknya. Tapi untuk urusan makan mereka aman. Tiap hari penghuni ada saja yang membawa makanan untuk mereka.
Dan kebetulan basecamp kucing-kucing itu tidak terlalu jauh dari teras kami. Saat di teras saya sering iseng memanggil kucing-kucing itu dengan bersuara "miauw" dan menjentikkan jari. Entah karena sering lihat, hari ini Lea ikut-ikutan menjentikan jarinya memanggil kucing-kucing itu. Hihihi, lucu aja.
Orang tua memang contoh bagi anak-anaknya
Posted by yusi manfluthy at 10:46 AM 0 comments
Labels: lea's milestones, parenting