Cinta memang sesuatu yang tidak habis-habis, untuk dirasakan, dicari, dinyanyikan bahkan untuk ditulis. Seperti saya sekarang ini, sedang terinsipirasi untuk menulis sesuatu bernama cinta.
Cinta yang abstrak tapi nyata. Kita dapat melihat dengan jelas pasangan yang sedang di mabuk cinta, seperti ketika saya melihat foto pasangan di situs friendster (terima kasih kepada sepupu saya, fotonya memberi inspirasi), saya dapat melihat dengan jelas ada cinta disana, dimatanya, diposenya, di foto itu.
Tapi ternyata, disadari atau tidak persepsi saya tentang cinta itu telah berubah. Apa mungkin karena saya sudah semakin ‘tua’ ? haha. Tapi mungkin juga tidak umur saya ‘baru’ 27 tahun saja. Banyak hal yang merubah persepsi seseorang akan cinta, kehidupan misalnya. Cinta yang saya punya bukan lagi seperti cinta saya bertahun-tahun yang lalu, yang meledak-ledak, meletup-letup, yang perlu diekspresikan, cinta saya sekarang lebih tenang, mengalir, ada.
Cinta saya juga bukan cinta yang ada karena dia ada. Yang ada karena dia dekat. Cinta yang selalu ingin berada disisinya. Bukan pula cinta yang bisa berubah kapan saja. Yang kadarnya fluktuatif seperti bunga bank, dan sesuai dengan mood-nya. Cinta saya sekarang, berbeda.
Orang bilang cinta pertama selalu ada, first love never die…katanya. Tapi mungkin juga tidak bagi saya. Cinta pertama dapat dipastikan terjadi pada saat cinta yang kita rasakan meledak-ledak, meletup-letup, meleleh dan tumpah-tumpah. Seperti yang terjadi pada hampir setiap orang di masa dimana ia lebih muda, seperti yang terjadi pada saya bertahun-tahun yang lalu. Apa cinta pertama itu benar selalu ada atau dia ada karena kita yang membuat dia seolah-olah ada.
Cinta pertama tidak selalu berakhir sempurna. Berhenti di tengah jalan, putus tidak sampai tujuan, dengan akhir tidak seperti yang kita harapkan. Dan karena kita ada di fase yang meledak-ledak pada saat cinta pertama, dapat dipastikan yang terjadi selanjutnya kita akan merasa amat sedih, amat kecewa dan amat sangat tidak bisa melupakan cinta pertama.
Dan itulah, karena cinta yang begitu manis, menggebu-gebu dan tidak berakhir sempurna, yang membuat cinta itu seolah selalu ada. Bayangkan bila cinta itu tidak berakhir, berlanjut hingga saat ini, dengan menikah misalnya, dipastikan cinta itu memang ada tapi dengan makna yang berbeda. Ada yang sebenarnya. Bukan ada yang mengada-ada.
Cinta pertama saya, seperti pada umumnya, berakhir tidak sempurna. Saya mengingatnya ada dan tidak sia-sia, saya belajar banyak dari sana. Tapi cinta itu sudah tidak ada disana, bukan cinta pertama yang selalu ada.
*kepada semua orang dengan cinta pertama-nya, happy valentine's day!*
when you find where the true love is..
Thursday, February 15, 2007
Posted by yusi manfluthy at 12:05 AM 0 comments
Labels: its my space
bebal dan saya
Tuesday, January 16, 2007
Saya merasa bebal, otak saya buntu, pikiran saya berjalan sendiri, tidak terkendali. Semakin banyak yang dikatakan pada saya, semakin saya bebal ; linglung. Pikiran saya seperti menolak semua yang dimasukan dan dikatakan. Pikiran saya seperti malas berfikir, mengambang, bebal. Pikiran saya bebal, sebebal-bebalnya.
Lalu apa gunanya saya disini, melambung-lambung seperti bola yang ditendang tanpa kendali. Apa tidak lebih baik saya berada di tempat itu mengerjakan 'hal-hal penting' sebagai kontribusi yang ternyata lebih menarik bagi otak saya yang bebal ini. Apa tidak lebih baik saya duduk manis di meja pojok di ruangan itu dan mereka-reka, berkhayal, memikirkan fantasi-fantasi saya yang lain tentang keadaan dunia di bawah sana? (haha, yang ini terdengar mistis ya?)
Tapi katanya, hal ini penting, demi kelangsungan hidup bangsa, demi kelangsungan hidup kita semua, apa iya?
Mungkin saya memang kadang sulit berkompromi. Otak saya juga sudah tidak bisa berkompromi. Otak saya seperti biasa, sudah punya pilihannya, memilah penting dan tidak penting menurut versinya. Dan saya merasa bebal, amat.
Posted by yusi manfluthy at 12:01 AM 0 comments
Labels: its my space
Citra, FFI tahun ini
Tuesday, December 26, 2006
Berbeda dengan satu tahun yang lalu, pada saat saya merasa benar-benar menyesal saat tahu bahwa penyerahan piala Citra hanya tinggal malam ini saja. Tahun ini saya seperti berusaha lupa bahwa penyerahan Citra adalah 21 Desember 2006. Dan pada akhirnya saya benar-benar lupa! Seorang teman baik menelpon dan mengingatkan bahwa FFI sedang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta, dan entah karena saking ngantuknya saya hanya berkata ya, ya, ya! Dan setelah itu saya meneruskan tidur saya lagi.
Anemo itu terbentuk begitu saja, ketika nominasi Citra dibacakan beberapa waktu sebelumnya. Dan saya benar-benar kecewa! Semua nominasinya seperti jauh dari bayangan yang ada dibenak saya. Mulai dari aktor, aktris, sutradara, sinematografi, tata musik sampai film terbaik. Saya banyak terbengong-bengong melihat banyak hal yang mungkin seharusnya tidak masuk nominasi tetapi ternyata ada disana. Saya mual!
Dan saya semakin mual ketika keesokan harinya mengetahui pemenang Citra tahun ini.
Film Terbaik: ESKUL (Produksi PT Indika, sutradara Nayato Fio Nuala)
Sutradara Terbaik: NAYATO FIO NUALA (dalam film ESKUL)
Aktor Utama Terbaik: ALBERT FAKAOWER (dalam film DENNIAS)
Aktris Utama Terbaik: NIRINA ZUBIR (dalam film HEARTH)
Aktor Pendukung Terbaik: ELMANIK (dalam film BERBAGI SUAMI)
Aktris Pendukung Terbaik: KINARIOSIH (dalam film MENDADAK DANGDUT)
Skenario Film Terbaik: Jeremias Nyagoen/Nasree Ruliat (untuk film DENNIAS)
Skenario Adaptasi Terbaik: GARIN NUGROHO (untuk film OPERA JAWA)
Sinematografi Terbaik : YUDI DATAU (untuk film DENNIAS)
Penata Suara Terbaik: Badiel Rivaldo (untuk film ESKUL)
Penata Artistik Film Terbaik: Wengislaus (untuk film BERBAGI SUAMI)
Penata Musik Terbaik: RAHAYU SUPANGGAH (untuk film OPERA JAWA)
Selamat kepada yang merasa menang, film-film berkualitas kita dihargai di negeri orang tetapi ternyata tidak di negeri sendiri.
Posted by yusi manfluthy at 11:59 PM 0 comments
Labels: film Indonesia
TV kita
Monday, December 11, 2006
"Mam, nyalain TV-nya dong! Ada acara bagus tuh di TV" atau
"Hari gini ga punya handphone".
Sepertinya kalimat itu sudah dengan fasihnya keluar dari mulut anak-anak kita. Anak-anak yang masih masuk kategori bawah umur atau bahkan mungkin masih dibawah 3 tahun (batita). Suatu fenomena yang menurut saya cukup mengenaskan.
Saya pribadi, bukan orang yang anti terhadap TV. Tidak bisa dihindari bahwa televisi merupakan salah satu media penyebaran informasi yang paling efektif sekarang ini.Tapi saya adalah orang yang berusaha mengurangi pengaruh TV, terutama bagi anak-anak dibawah umur.
Tahukah anda ? Bahwa televisi sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan otak anak-anak kita, terlebih untuk anak-anak dibawah 3 tahun.Pembentukan otak manusia akan mencapai kapasitasnya sebesar 75% pada saat berumur 3 tahun dan 25% sisanya akan terbentuk sampai dia dewasa.Ironisnya televisi adalah suatu alat yang dapat menghambat perkembangan otak anak-anak kita. Dengan cepatnya pergerakan dan perubahan gambar dan maupun warna setiap detiknya tanpa disadari dapat merusak dan memutuskan jaringan-jaringan dalam otak anak-anak kita secepat perubahan dan pergerakan dalam TV itu sendiri.
Dan bagaimana muatan-muatan yang ada di dalam TV itu sendiri ?Tidak bisa dipungkiri untuk beberapa kalangan, bisnis pertelevisian merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Baik untuk mendirikan stasiun TV, menciptakan acara TV, menjadi pengisi acara TV, mencari berita TV, memasang iklan di TV..Semua yang bisa dilakukan di TV!
Sayangnya fenomena yang menyedihkan terjadi di dunia pertelevisian kita, dari program-program stasiun TV yang hampir seragam, acara TV yang sifatnya kurang edukatif, acara-acara yang kirang jelas diperuntukkan untuk segmen pemirsa yang mana, kekerasan di TV sampai rating yang tinggi untuk acara yang menurut saya adalah sampah!
Mungkin aspek bisnis dan ekonomis merupakan faktor yang paling utama dalam pertelevisian kita sekarang ini. Rating yang tinggi, pemasangan iklan yang banyak, income yang tinggi pula seolah menjadi patokan dan membuat para produsen, pemain, pemasang iklan dan pihak stasiun TV itu sendiri seperti berlomba-lomba melakukan pembodohan diri dan bahkan pembodohan bangsa.
Sebagai contoh, dilakukan survey kecil terhadap acara-acara yang tayang pada waktu "prime time", sebutlah jam 19.00. Dapat kita lihat bahwa hampir semua stasiun TV di negeri kita menayangkan sinetron! Menyedihkan!Pertanyaannya apakah tidak ada acara yang lebih bermutu daripada itu ? Ataukah sebegitu berhasilnya pembodohan yang telah terjadi sampai-sampai seluruh pemirsa TV mengatakan bahwa sinetron adalah acara yang paling bermutu.Survey lain, yaitu mengenai acara TV apa sajakah yang paling sering tayang di stasiun-stasiun TV ?Rating tertinggi kembali diduduki sinetron, infoteiment, acara yang berbau mistis dan kriminal. Sangat menyedihkan karena keempat jenis acara diataslah yang paling banyak merusak dan melakukan pembodohan terhadap pemirsanya.
Saya bukan orang yang anti terhadap TV, saya menikmati TV pada saat TV menghibur, saya juga membutuhkan TV pada saat TV memberikan informasi. Tapi alangkah baiknya apabila orang-orang yang merasa berkepentingan dan merasa ingin lebih mencerdaskan bangsa untuk meninjau kembali dunia pertelevisian kita. Karena tanpa disadari fungsi TV yang sebenarnya sudah bergeser menjadi sesuatu yang tidak pernah kita harapkan sebelumnya.
Just watch smart and effectively!
*thanks to my hubby for inspiring me to write this article*
Posted by yusi manfluthy at 11:39 PM 0 comments
Labels: just another thought
...soulmate...
Saturday, December 2, 2006
…soulmate…
…belahan jiwa…
…pasangan jiwa…
Mengutip lagu ‘pasangan jiwa’ -nya klA …
kadang kala aku bertanya dimana cinta berada
tersembunyi tiada kunjung menghampiri
dua angsa memadu rindu
di danau biru, bercumbupagut sepi ku disini letih hati
begitu jauh waktu ku tempuh
sendiri mengayuh biduk kecil hampa berlayarakankah berlabuh,
hanya diam menjawab kerisauan
kadang kala aku berhayal seorang diujung sana
juga tengah menanti tiba saatnya
begitu ingin berbagi bathin mengarungi hari yang berwarna
dimana di pasangan jiwakuku mengejar bayangankian menghilang… (klA)
soulmate..
sesuatu yang mungkin semua orang cari,
sesuatu yang mungkin sangat kita butuhkan,
sesuatu yang membuat hidup kita lebih indah dan berwarna,
sesuatu yang membuat hidup lebih lengkap dan sempurna.
soulmate..
sesuatu yang sulit ditemukan, karena sesungguhnya ia tidak harus dicari…
sesuatu yang tidak pernah kita diduga, karena ia akan datang dengan sendirinya
sesuatu yang tidak pernah bertanya kenapa?, karena memang tidak ada jawabnya
soulmate..
datang tiba-tiba, tanpa kita duga…
tidak dipaksakan dan tidak memaksakan
tanpa alasan, karena tidak butuh iya atau tidak
just need chemical and you’ ll click each other
soulmate…
hanya Tuhan yang tahu kenapa…
have you found your soulmate ?
*many hugs for my soulmate and thanks for my best friend poldan for inspiring me to write about this*
Posted by yusi manfluthy at 11:48 PM 0 comments
Labels: its my space