skip to main | skip to sidebar

About me

My Photo
yusi manfluthy
Houston, United States
perempuan yang banyak maunya, beranak dua, tergila-gila dengan kerajinan dan kain Indonesia, always drooling on vintage stuff dan barang tua, pernah melukis dan berjanji akan melakukannya lagi, sangat ingin keliling Indonesia, penikmat aromatheraphy, flowers in the window, sushi, maki, tea, camping dan film Indonesia berkualitas. sangat suka pergi ke pasar tradisional, pasar loak, pasar malam, dan jogja.
View my complete profile

Labels

  • abi
  • aku dan Tuhanku
  • batik
  • cerita masa kecil
  • fiksi
  • film Indonesia
  • goedang nenek
  • home decor
  • its my space
  • jakarta oh jakarta
  • jalan-jalan
  • joGja
  • just another thought
  • lea's milestones
  • parenting
  • screenwriting
  • sekolah anak
  • The Slamet's at US

..story..thought..life..

  • ▼ 2011 (11)
    • ▼ October (5)
      • SD Jakarta = Kompor meleduk
      • My Abi now!
      • sanctuary corner
      • tjoa siang swie
      • Batik 3N (tjoa generation)
    • ► September (1)
      • Pottery Barn Madness 1 (living room)
    • ► July (2)
      • banyak pikiran..pikiran banyak
      • Pilihan Kedua
    • ► April (2)
      • Pilihan Pertama
      • selamat hari perempuan Indonesia!
    • ► January (1)
      • jakarta oh..jakarta.
  • ► 2010 (7)
    • ► September (1)
    • ► March (4)
    • ► February (2)
  • ► 2009 (23)
    • ► October (2)
    • ► September (3)
    • ► August (4)
    • ► July (7)
    • ► June (1)
    • ► May (1)
    • ► March (1)
    • ► February (3)
    • ► January (1)
  • ► 2008 (29)
    • ► December (5)
    • ► November (10)
    • ► October (7)
    • ► September (2)
    • ► August (1)
    • ► July (1)
    • ► June (1)
    • ► May (2)
  • ► 2007 (7)
    • ► October (1)
    • ► September (2)
    • ► May (2)
    • ► February (1)
    • ► January (1)
  • ► 2006 (15)
    • ► December (3)
    • ► November (3)
    • ► October (3)
    • ► July (1)
    • ► June (2)
    • ► May (2)
    • ► January (1)
  • ► 2005 (4)
    • ► December (1)
    • ► July (2)
    • ► June (1)
  • ► 2002 (1)
    • ► March (1)

my counter!


View My Stats

my place my space

..it's about dream, thought, family, and life..

SD Jakarta = Kompor meleduk

Saturday, October 15, 2011

Hupppss! Hupps! Huuppps!

Mau masukin anak sekolah ke SD ternyata ga gampang, malah susaaah banget ternyata. Pendaftaran buat tahun ajaran 2012/2013 udah dibuka. Kepada semua orang tua yang berniat memasukan anak-anak ke SD swasta ternama dibawah ada list harga-harga yang bikin kaget. Kaya kompor meleduk.
Ada beberapa sekolah swasta favorit yang belum masuk daftar dibawah.
Al Izhar per tahun ajaran 2010/2011, Uang Pangkal Rp.31.500.000 Rp.1.197.000/bln.
Al Azkar, Uang pangkal Rp.13.500.000 Rp.700.000/bln.
Dwi Matra, Uang Pangkal Rp.22.000.000 Rp.800.000/bln.
Gemala Ananda, Uang pangkal tidak ada, dana pengembangan Rp.3.500.000/tahun Rp.875.000/bln.
Selamat miris. Selamat menabung.


NAMA SEKOLAH

UANG PANGKAL

UANG BULANAN

Tunas JakasampurnaRp 9,350,000Rp 500,000
Don Bosco Kelapa GadingRp 10,000,000Rp 700,000
Al Azhar KembanganRp 13,800,000Rp 450,000
Al Ikhlas CipeteRp 17,750,000Rp 750,000
Santa UrsulaRp 20,000,000Rp 1,000,000
Pembangunan Jaya BintaroRp 22,000,000Rp 940,000
Dian Didaktika CinereRp 23,000,000Rp 800,000
Bakti Mulya Pondok IndahRp 24,000,000Rp 955,000
Mentari BintaroRp 25,000,000Rp 1,900,000
Al Azhar Pusat Prog. RegulerRp 26,500,000Rp 900,000
Al JabrRp 30,000,000Rp 2,000,000
Binus SerpongRp 32,000,000Rp 2,100,000
Al Azhar Pusat Prog.InternasionalRp 32,000,000Rp 1,300,000
Mentari Haji JianRp 44,000,000Rp 3,900,000
Tunas Muda KedoyaRp 45,000,000Rp 3,900,000
HighScope TB SimatupangRp 49,500,000Rp 3,400,000
CikalRp 58,000,000Rp 2,750,000
Global Jaya BintaroRp 75,000,000Rp 5,300,000

Posted by yusi manfluthy at 6:41 PM 0 comments  

Labels: jakarta oh jakarta, sekolah anak

My Abi now!

Thursday, October 13, 2011

As today he is 7 years 9months 2 days old.
81 pounds. Height.
2nd Grader at West University Elementary School, Houston Texas.
A-300 Koran Class IFAcademy ( Juzz 18)
2nd Level Houston Swim Club.
2009 and 2010 Name That Book team member West-U Elementary.
2010 Name That Book 1st winner HISD.
Very good at spelling, math and reading.
Smart. Nice. Caring. Chubby.

Posted by yusi manfluthy at 11:20 AM 0 comments  

Labels: abi

sanctuary corner

Wednesday, October 12, 2011

Here's what you need to collect old things : passion, luck and money!
But everything is pay off. Enjoy!


Old Globe with Borneo and Celebes name, James Bond Royal typewriter
combine with vintage wood telephone table and vintage floor lamp. Beautiful!

Junghans Pendulum Clock, Old Underwood typewriter,
vintage frames and vintage table lamp (who can resist?)



Posted by yusi manfluthy at 10:25 AM 0 comments  

Labels: goedang nenek

tjoa siang swie

Yeiy! Finally..
My first Tjoa collection : Tjoa Siang Swie
Beautiful Indonesian Heritage!






Posted by yusi manfluthy at 10:14 AM 0 comments  

Labels: batik

Batik 3N (tjoa generation)

Thursday, October 6, 2011

Ok..maybe I'm crazy about batik too much.

And I'm also crazy about vintage stuff a.k.a barang loak.
After I always close my eyes and resist to collect old vintage (heritage/lawas) batik, now I probably really want to start it. I resist to collect it, since I know it's gonna cost a lot and put me in another bankruptcy.

1. Tjoa Siang Swie
2. Tjoa Siang Hing
3. Tjoa Tjoen Kiat
4. Tjoa Siang Gwan
5. Tjoa Giok Tjian
6. Tjoa Siang Lie
7. Tjoa Tjoen Tiang (Totot)
8. Tjoa Tjaw Tiong

There are the eight Tjoa's. So, can you tell me where can I start?

Posted by yusi manfluthy at 5:42 PM 0 comments  

Labels: batik

Pottery Barn Madness 1 (living room)

Thursday, September 29, 2011

Ok! Call me crazy because I want to change my whole furniture after I see all of this pictures.

Tight is Warm!


Trunk and the Map, what a perfect combination.


Love the coffee table and side table!
reminds me of old library catalog.


Posted by yusi manfluthy at 3:55 PM 0 comments  

Labels: home decor

banyak pikiran..pikiran banyak

Monday, July 18, 2011

Huaaa....

Saya memang selalu ingin menulis kalau banyak pikiran. Bayangkan kalo saya jadi penulis dan saya tidak banyak pikiran, mungkin tidak ada satupun tulisan yang dihasilkan. Parahnya jarang juga saya banyak pikiran, kecuali medekati masa kewanitaan, hihihi.

Oke. Sekarang saya sedang malas terlibat basa basi. Malas terlibat konflik. Malas untuk berpikir hal yang tidak penting. Malas pusing. Karena saya pada dasarnya sedang banyak pusing.
Malas pula menjadi capek. Malas dibuat susah.
Tapi sayangnya saya sedang tidak pilihan. Jadilah saya tambah pusing dan tentu saja susah dan repot.

Mungkin benar juga kata John Mayer. My stupid mouth! untungnya tidak sedang stupid-stupid amat si mulut saya ini. Tidak keterusan mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang saya tahu susah untuk mewujudkannya. Atau karena memang pada dasarnya semua manusia sudah punya jalan pikirannya masing-masing. Maka susah sebenarnya untuk mewujudkan pemikiran yang berbeda-beda. Dasarnya mugkin hanya toleransi. Dan saya orang yang penuh toleransi dan menghindari konflik. Jadilah saya terselamat dari kasus John Mayer tadi.

Sekarang saya hanya ingin asik lagi dengan pikiran-pikiran saya yang menyenangkan. Tanpa konflik dan tanpa sulit.

Posted by yusi manfluthy at 9:54 AM 0 comments  

Labels: its my space

Pilihan Kedua

Friday, July 15, 2011

Heii..Heiii...Heiii..

Ternyata menjadi broker di Indonesia khususnya Jakarta tidak semudah yang dikira. Setelah menjelajahi kembali bagian tertentu Jakarta Selatan bersama broker-broker tadi. Setelah adanya kebutuhan akan tempat baru yang lebih baik. Dan setelah banyak berurusan dengan broker-broker tadi. Tersadar kalau ini bukan perkara mudah. Dan kacaunya lagi ketidakjelasan prosedur dan ketakutan sedikit sikut sana sini. Malas.

Heiiii..Heiiii...
Mungkin lebih baik saya menjadi Geologist lagi saja.
Haha, memang bisa? Memang masih laku? Mungkin tidak.
Ayooo, mari sekolah lagi!

Posted by yusi manfluthy at 6:23 PM 0 comments  

Labels: its my space

Pilihan Pertama

Wednesday, April 20, 2011

Setelah melewati masa-masa sulit dalam arti malas. Atau bahkan belum sama sekali terlewati karena saya ternyata masih sangat malas. Begini saja, dari dulu saya bisa dikatakan bukan pemalas. Jarang sekali saya malas, dalam keadaan tertekan saja saya jarang malas, mungkin kalau saya sakit saya jadi terpaksa malas.
Tapi terus terang saja saya sekarang amat teramat malas.

Memasuki tahun ke-empat ini sepertinya sudah saatnya tidak lagi memikirkan mimpi-mimpi. Sudah lupa saya akan mimpi-mimpi, menyesal juga dulu tidak mencatat si mimpi-mimpi. Hingga saya lupa dengan si mimpi. Dan sepertinya cukup masuk di akal, kalau saya menyalahkan si mimpi yang membuat saya menjadi malas. Mimpi yang tertutup rutinitas, si mimpi dan si rutin ternyata tidak bisa bersahabat dekat. Dan ternyata hal rutin yang membuat saya malas.

Cukup sudah mengenai malas, saya akan mulai menulis satu pilihan. Kalau Dia mengijinkan. Bekerja sebagai tukang jualan. Menawarkan barang. Sales. Saya akan bekerja sebagai tukang jualan barang, alias sales. Apa yang saya jual sebenarnya bukan rahasia. Sesuatu yang saya yakin saya tahu dan saya bisa. Saya akan menjadi penjual rumah. Broker atau Realtor. Tidak keren? Biar saja.

Biar nanti saya bisa mengatur waktu saya sendiri, bisa mengatur pendapatan saya sendiri. Kalau saya tidak berhasil menjual apapun berarti saya tidak punya penghasilan, haha. Terdengar memilukan.

Itu baru satu pilihan. Tapi tidak pernah pernah terbersit untuk tidak mencoba. Menjual sesuatu yang saya tahu dengan memanfaatkan apa yang saya punya. Teknologi, kemampuan dan basa-basi.
Itu baru satu pilihan. Kita lihat saja. Kalau Dia mengijinkan.


Posted by yusi manfluthy at 9:56 PM 0 comments  

Labels: just another thought

selamat hari perempuan Indonesia!

21 April 2011.

Selamat hari perempuan. Selamat hari Kartini.
Banggakah saya menjadi perempuan? Perempuan Indonesia?
Apa yang telah saya lakukan? Dan apa yang akan saya lakukan?
Wahai, perempuan Indonesia.

Posted by yusi manfluthy at 9:47 PM 0 comments  

Labels: its my space

jakarta oh..jakarta.

Wednesday, January 26, 2011

Tunggu-tunggu. Mungkin hampir semua orang tahu kalau Jakarta itu macet, penuh, kotor, kacau, banjir, penuh koruptor, dan semua hal kacau lain yang mungkin tidak pernah dibayangkan orang sebelumnya. Dan mungkin belum semua orang tahu, kalau jakarta itu penuh basa-basi, yang kaya selalu kaya dan yang miskin tambah miskin. Mungkin juga sudah menjadi rahasia umum kalau orang desa selalu silau oleh Jakarta, mau melakukan apa saja demi tinggal di Jakarta.


Jakarta, oh Jakarta. Kota yang semrawut, macet, sangat tidak amat sekali untuk sebuah keluarga. Tidak ada taman dimana anak-anak bisa berjumpalitan seenak mereka tanpa takut cedera dan saya maksud bukan taman kota artificial yang untuk mencapainya saja perlu 2 jam karena macet di jalan. Yang ada anak-anak tanpa berjumpalitanpun sudah pasti capek di jalan. Yang saya maksud ya itu, taman atau apapun namanya yang ada di setiap sudut kota sehingga untuk mencapainya tiap orang hanya menghabiskan paling lama 10 menit dengan sepeda atau kalau sepeda terlalu muluk untuk Jakarta, bisa dengan naik motor yang abunya kotor dan suka mengekor-ekor.

Jakarta, apa karena semua kebusukannya lantas saya jadi enggan kesana. Duh, tentu saja tidak. Saya bukan orang yang rela meninggalkan semua kekacauan itu ternyata. Bukan karena saya sok cinta Jakarta dan sok nasionalisme (apa pula ini artinya). Tapi sungguh saya salut kepada orang-orang yang memilih untuk tidak macet, semua hidup teratur, tidak banjir dengan anak-anak berjumpalitan dimana-mana tapi jauh dari teman dan keluarga. Sebut saya cengeng dan melankolis, tapi entah kenapa saya percaya kalau keluarga dan teman adalah hal penting dalam hidup. Bisa gila saya kalau bertahun-tahun tidak pernah bertemu keluarga. Apa jadinya anak-anak saya kalau mereka tidak kenal kakek nenek mereka, paman mereka, bude mereka, sepupu mereka, eyang uyut mereka.

Sebut saja saya tidak keras kemauannya. Tidak punya jiwa merantau atau apalah namanya. Tapi saya akan pusing tujuh keliling kalau lama-lama tidak bersama keluarga. Hidup hanya dengan suamu dan anak-anak, yang tetap pergi berlibur disini meski eyang saya meninggal disana. Kegilaan yang kerap terjadi tanpa saya bisa berbuat apa-apa. Tidak pernah terlibat kedang keriaan disana dan juga kesedihan yang ada. Hidup soliter mengejar keteraturan dan rasa mapan.

Apalagi saya memang termasuk orang sangat lamban dalam berteman. Bisa butuh waktu bertahun-tahun hanya mendapat sedikit teman. Bisa juga hanya berteman dengan satu orang dalam bertahun-tahun. Parah memang. Lalu apa jadinya saya terdampar disini. Bisa-bisa sampai tua saya hidup dengan sedikit teman. Yang saya maksud benar-benar teman. Teman. Bukan hanya "teman".

Belum lagi masalah ide-ide, eksistensi, kemauan, dan jalan. Duh, apapula ini. Itu masalah yang berat buat saya. Saya tidak mau hanya hidup tanpa melakukan apa-apa. Sampai tua hanya mengurusi cucian yang menumpuk, setrikaan yang menggunung, lantai yang perlu di-vacuum. Hoohoo, bisa pusing saya. Dan ini bukan masalah karir lagi ya, saya sudah membuang jauh-jauh pemikiran karir di perusahaan besar dengan baju yang rapi dan wangi dan rambut yang tertata rapi. Tapi ini hanya masalah apa yang akan dilakukan dalam hidup. Besar kecil bukan masalah. Yang penting bisa berguna untuk orang banyak, keluarga dan memberi rasa lain pada diri sendiri.

Banyak pula urusan-urusan terbengkalai disana. Berpura-pura semua baik-baik saja. Padahal hanya kelihatan baik-baik saja. Alias tidak terurus kalau pun diurus hanya seadanya. Tidak diakhiri dengan rasa senang dan puas dan usaha yang maksimal (haha, apa juga ini urusannya).

Satu lagi! Orang tua saya masih disana. Alhamdulillah hidup sehat. Semoga tetap sehat. Tapi saya sangat ingin berada disana bersama orang tua, pada saat mereka tidak sehat dan membutuhkan saya. Bisa gila kalau saya tidak ada pada saat meraka butuh saya.

Entahlah, ternyata hidup saya masih disana. Jakarta, oh Jakarta.

Posted by yusi manfluthy at 7:58 AM 0 comments  

Labels: just another thought

Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod