Apa hubungannya antara merah dan marah ? Mungkin ada…Atau mungkin juga tidak.
Hanya saja terdengar bagus untuk menjadi sebuah judul, merah dan marah, terdengar sangat beritme. Yes, maybe it’s just a ryme..=)
Marah memang menghabiskan energi ; kesal juga ; sebal juga ; semua menghabiskan energi. Energi untuk marah. Saya berusaha untuk tidak marah, tidak kesal, tidak sebal. Andai saya bisa lebih sabar, maka saya tidak akan marah. Saya memang jarang marah, tapi entah mengapa saya sering menjadi lebih kesal, apabila saya tidak menerima hak saya seperti seharusnya.
Seperti pada saat saya disuguhi kue basi oleh hotel berbintang 4, saat saya dilayani dengan ketus oleh resepsionis hotel, saat saya diberi obat yang salah oleh apotik dan saya harus kembali ke sana untuk menggantinya dan untung saja saya belum meminumnya, saat orang lain duduk seenaknya di angkutan umum sementara saya kesempitan di pojok, saat saya mengantri dengan tenang sementara seorang bapak menyalip ke depan kasir seenaknya, saat orang lain menyepelekan kemampuan saya padahal sebenarnya saya mampu, saaat saya merasa amat peduli pada kesulitan orang lain sementara orang yang bersangkutan tenang-tenang saja. Dan karenanya saya kesal dan itu menghabiskan energi.
Saya akan berusaha dan berdoa semoga saya menjadi lebih sabar, amin.
Sehingga saya tidak akan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak perlu lagi. Dan semoga semua orang (termasuk saya) mempunyai toleransi yang lebih tinggi lagi, sehingga kita tidak menyusahkan orang lain dan membuat orang lain menjadi lebih kesal daripada biasanya.
May something forgiven its also forgotten..
Merah dan marah
Thursday, November 23, 2006
Posted by yusi manfluthy at 11:28 PM 0 comments
Labels: just another thought
Menjadi geologist
Tidak pernah saya bayangkan saya akan menjadi seperti ini. Mungkin juga anda, tidak ada yang bisa. Kita memang tidak bisa menebak dan mambayangkan apa yang aka terjadi, dalam 1 tahun, 1 bulan, 1 minggu, 1 hari, 1 jam, 1 menit, bahkan di 1 detik yang akan datang. Termasuk saya, menjadi seorang geologist.
Beberapa tahu yang lalu (pada saat itu saya masih amat muda, haha), saya belum pernah membayangkan menjadi seorang geologist. Bahkan saya belum tahu apa geologist itu? Apa hubungannya dengan geologi? Dan apa sih geologi itu?.
Dan pada saat saya diterima di jurusan yang asing tadi (a.k.a geologi), ibu saya menganjurkan untuk mengambil jurusan ekonomi di salah satu universitas swasta ternama, karena beliau berpendapat bahwa saya hanya akan menjadi pegawai negeri di Badan Pertanahan Nasional pada saat lulus nanti, saking sulitnya mencari pekerjaan yang memakai jasa sarjana geologi. Dan kali ini saya amat senang, karena ibu saya ternyata salah.
Geologi seperti masuk ke suatu hal yang benar-benar baru, yang saya tidak tahu. Ternyata tidak semenakutkan yang saya banyangkan sebelumnya. Banyak yang saya tidak tahu dan belum tahu (sampai saat ini). Tapi yang saya tahu, saya menikmatinya. Menikmati setiap perubahan kecil, menikmati setiap tahap yang saya lewati. Geologi dan semua yang ada didalamnya.
Sekarang disini saya. Menjadi seorang geologist, akhirnya! Berusaha mengerti apa yang ada dan terjadi di bawah sana. Menuju pemberhentian selanjutnya.
*sorry to my lovely sis, to make her become another geologist in the family, hope u enjoy it!*
Posted by yusi manfluthy at 11:08 PM 0 comments
Labels: its my space
cuci otak!
Monday, November 20, 2006
Banyak cara dilakukan untuk mencuci otak seseorang, disadari atau tidak. Dengan memasukan doktrin-doktrin, cerita-cerita, bahkan kata-kata mutiara. I’ve been there! 4.5 years ago…
Empat setengah tahun yang lalu, otak saya tercuci dengan cerita-cerita baru, pemikiran-pemikiran baru, doktrin-doktrin baru, yang membuat saya berfikiran seolah-olah sama dengan mereka. Otak saya tercuci, tapi itu tidak lama. Otak saya kembali menyeimbangkan diri, dan berangsur-angsur doktrin itu menghilang dari otak saya, karena pada saat itu selain punya ambisi saya juga harus lebih realistis, tanpa harus menjadi pesimis tapi memang harus realistis.
Otak saya tercuci, tetapi tidak lagi dan tidak akan lagi. Dengan cerita, doktrin bahkan kata-kata mutiara. Karena saat ini saya lebih tahu apa yang saya mau, saya mengendalikan otak saya sepenuhnya, dan tidak akan tercuci lagi. Saya tahu apa yang saya mau, saya tahu apa yang akan saya lakukan, karena saya bekerja untuk diri saya sendiri, bukan untuk siapa-siapa…dengan izin-Nya tentunya.
Posted by yusi manfluthy at 11:05 PM 0 comments
Labels: just another thought