skip to main | skip to sidebar

About me

My Photo
yusi manfluthy
Houston, United States
perempuan yang banyak maunya, beranak dua, tergila-gila dengan kerajinan dan kain Indonesia, always drooling on vintage stuff dan barang tua, pernah melukis dan berjanji akan melakukannya lagi, sangat ingin keliling Indonesia, penikmat aromatheraphy, flowers in the window, sushi, maki, tea, camping dan film Indonesia berkualitas. sangat suka pergi ke pasar tradisional, pasar loak, pasar malam, dan jogja.
View my complete profile

Labels

  • abi
  • aku dan Tuhanku
  • batik
  • cerita masa kecil
  • fiksi
  • film Indonesia
  • goedang nenek
  • home decor
  • its my space
  • jakarta oh jakarta
  • jalan-jalan
  • joGja
  • just another thought
  • lea's milestones
  • parenting
  • screenwriting
  • sekolah anak
  • The Slamet's at US

..story..thought..life..

  • ► 2011 (11)
    • ► October (5)
    • ► September (1)
    • ► July (2)
    • ► April (2)
    • ► January (1)
  • ► 2010 (7)
    • ► September (1)
    • ► March (4)
    • ► February (2)
  • ► 2009 (23)
    • ► October (2)
    • ► September (3)
    • ► August (4)
    • ► July (7)
    • ► June (1)
    • ► May (1)
    • ► March (1)
    • ► February (3)
    • ► January (1)
  • ► 2008 (29)
    • ► December (5)
    • ► November (10)
    • ► October (7)
    • ► September (2)
    • ► August (1)
    • ► July (1)
    • ► June (1)
    • ► May (2)
  • ► 2007 (7)
    • ► October (1)
    • ► September (2)
    • ► May (2)
    • ► February (1)
    • ► January (1)
  • ► 2006 (15)
    • ► December (3)
    • ► November (3)
    • ► October (3)
    • ► July (1)
    • ► June (2)
    • ► May (2)
    • ► January (1)
  • ▼ 2005 (4)
    • ► December (1)
    • ► July (2)
    • ▼ June (1)
      • Kiat menjadi ibu baru
  • ► 2002 (1)
    • ► March (1)

my counter!


View My Stats

my place my space

..it's about dream, thought, family, and life..

Kiat menjadi ibu baru

Friday, June 3, 2005



Memiliki anak dan membesarkannya dengan rasa kasih sayang, mungkin menjadi impian bagi semua ibu di dunia ini. Tapi tahu kan anda, bahwa hampir 80% dari ibu baru mengalami kecanggungan atau bahkan mengalami baby blues pada saat awal merawat anaknya? Banyak hal yang menyebabkannya, sehingga pada minggu-minggu awal perawatan bayi tidak seindah dan seoptimal yang semestinya. Kira-kira apakah yang perlu disiapkan sebelumnya ?

SEPUTAR PERAWATAN DASAR
Banyak ibu baru kadang tidak siap atau bahkan tidak tahu bagaimana merawat bayinya, sebenarnya itu merupakan hal yang wajar karena “we’ve never been a mother before!”. Tapi sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menyiasatinya. Hal-hal dasar seperti memandikan bayi, membersihkan kepala bayi, membersihkan telinga dan hidungnya, merawat tati pusar, memotong kukunya, mengganti popok dan semua hal dasar lainnya dapat kita atasi dengan cara mencari informasi sebanyak mungkin tentang hal itu. Saat ini beberapa rumah sakit telah mengadakan kursus singkat tentang bagaimana menghadapi bayi pada masa-masa awal, bertanya kepada si ‘calon nenek’ mungkin juga merupakan cara belajar yang cukup efektif, atau dengan mencari dan mempelajarinya di media seperti buku dan majalah.Believe me! It works!Dengan memperkaya pengetahuan kita tentang hal-hal berikut, maka akan membuat kita lebih yakin dan percaya diri menghadapi kedatangan buah hati kita.

SEPUTAR ASI DAN MENYUSUI
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi!!Tapi tidak sedikit ibu-ibu baru yang tidak menyadari hal itu, mereka cenderung mengambil jalan singkat dengan memberikan susu formula.Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan sangat besar manfaatnya bagi si ibu dan terutama bagi si kecil. Tapi karena kurangnya kesadaran dan wawasan si ibu tentang hal itu maka memberikan ASI ekslusif menjadi hal yang amat sulit. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya :
1. Mitos bahwa ASI ibu tidak memenuhi kebutuhan bayi
Tidak berhasilnya pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, sebenarnya banyak pula dipengaruhi oleh pemahaman si ibu tentang ASI itu sendiri. Tidak banyak ibu-ibu beranggapan bahwa ASI mereka tidak cukup, hal itu diperkuat dengan masukan dari ibu-ibu dalam hal ini sang nenek yang memberi masukan bahwa bayi itu harus kenyang agar tidak rewel. Hal itu sebenarnya tidak seratus persen salah, bayi akan merasa lebih tenang apabila perutnya kenyang. Tapi itu bukan berarti si bayi harus terus menerus dicekoki air susu atau susu formula apabila dia rewel. Perhatikan pula hal –hal lain yang dapat menyebabkan bayi rewel dan tidak nyaman.
2. Kesulitan ibu pada saat pertama menyusui
Hal lain yang menyebabkan sulitnya memberikan ASI ekslusif yaitu keadaan si ibu itu sendiri. Pada umumnya ibu-ibu yang melahirkan bayinya dengan cara sesar, mengalami masa pemulihan yang lebih lama dibandingkan ibu yang melahirkan secara normal. Otomatis hal ini juga mempengaruhi pemberian ASI pada bayi kita, koordinasi dan kerja sama dengan anggota keluarga di dalam merawat bayi pada masa-masa awal bisa merupakan solusi yang baik sehingga pemberian ASI secara ekslusif dapat terus dijalankan.Selain hal diatas, ternyata keadaan putting ibu yang tidak siap juga merupakan kendala yang utama. Puting ibu yang masuk atau terbalik, menyebabkan bayi kesulitan untuk dapat menghisap ASI sehingga lama kelamaan ibu dan bayi frustasi kemudian memutuskan untuk memberikan susu formula karena bayi rewel dan tidak bisa ditenangkan. Tapi hal ini dapat disiasati dengan menyiapkan putting terbalik itu dari jauh-jauh hari. Diantaranya dapat dilakukan pemijatan kepada payudara diakhiri dengan menarik-narik putting pada bulan-bulan akhir kehamilan. Atau bahkan sekarang sudah ada alat untuk menarik putting agar lebih keluar sehingga mempermudah bayi untuk menyusui pada awal kelahirannya.
3. Baby blues
Hal yang ternyata juga menyebabkan sulitnya pemberian ASI ekslusif ternyata kondisi ibu sendiri. Baby blues pada saat ini menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi para ibu baru. Baby blues ini biasanya ternyadi pada masa awal kelahiran bayi, hal ini berdampak pada efek psikologis si ibu yang merasa kaget,sedih, takut atau bahkan merasa tidak mampu untuk mengurus bayinya. Hal itu sebenarnya wajar saja, mengingat banyak hak yang harus kita siapkan dan kita lakukan sebagai ibu baru, diantaranya mengurus si buah hati, pemulihan diri pasca melahirkan, menyiapkan makanan yang sehat guna menghasilkan ASI yang optimal, perubahan pola hidup dan banyak hal lain yang dihadapi seorang ibu baru.Tapi ternyata hal itu dapat dihindari, sekali lagi kehadiran orang-orang terdekat, suami, orang tua, kerabat atau bahkan asisten kita secara tidak langsung dapat mendorong kita untuk lebih percaya diri dan merasa tidak sendiri dalam mengurus si buah hati.
4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI
Kurangnya pengetahuan si ibu tentang pentingnya ASI ternyata merupakan pemicu yang banyak menyebabkan sulitnya ASI ekslusif diberikan. Banyak sekali ibu yang merasa bahwa memberi ASI itu merepotkan, dan tidak sadar akan kegunaannya bagi sang buah hati sekarang dan masa yang akan datang. Meskipun sudah benyak artikel-artikel dan slogan-slogan yang mengkampanyekan pemberian ASI ekslusif, ternyata hanya sebagian orang yang sadar akan kegunaannya dan mau melakukannya.Hal itu ternyata tidak terjadi pada ibu-ibu yang tinggal dipelosok dengan tingkat pendidikan yang rendah sehingga kesadaran akan ASI ekslusif-nya rendah, tidak sedikit ibu di kalangan menengah ke atas dengan level pendidikan yang tinggi pada akhirnya merasa memberikan ASI ekslusif itu merepotkan, harus bangun malam dan memberikan ASI kapanpun bayi kita mau, merasa bahwa susu formula sudah menyamai kualitas ASI dan bahkan ironisnya ada yang merasa bahwa memberikan ASI dapat merusak keindahan payudaranya.Bagi ibu yang bekerja, pemberian ASI ekslusif juga dianggap tidak memungkinkan. Padahal dengan manajemen pemberian dan penyimpanan ASI yang baik hal itu sangat mungkin dilakukan.
5. Pihak Rumah Sakit yang kurang koperatif
Salah satu fenomena yang juga menarik, yaitu banyaknya rumah sakit yanga kurang mendukung pemberian ASI ekslusif. Sangat ironis memang, mengingat Dinas Kesehatan dan banyak pihak terkait yang menggembar-gemborkan kesadaran untuk memberikan ASI secara ekslusif, tapi di lain pihak rumah sakit, dokter, dan seringkali suster lah yang menyebabkan kegagalan seorang ibu memberikan ASI ekslusif. Di kamar bayi dapat kita lihat bahwa para suster lebih senang memberikan susu formula daripada memberikan sang bayi padda ibunya untuk disusui.Hal itu kembali pada kita, untuk mengingatkan kepada pihak rumah sakit yang “tidak sayang bayi” untuk memberikan bayi kepada kita pada saat ia ingin disusui bukan dengan memberikan susu formula kepadanya, sehingga pemberian ASI ekslusif dapat terus dilakukan.Pada dasarnya memang tidak mudah untuk menjadi ibu baru, apalagi setiap bayi tidak sama dan memiliki keistimewaan masing-masing. Tapi hal itu dapat disiasati dengan perencanaan yang matang jauh-jauh hari.

Dengan mengenali kondisi kita sendiri, dengan menyiapkan hal-hal yang dapat mempermudah kita dalam mengurus sang buah hati, dan yang tidak kalah penting dengan mencari informasi sebanyak mungkin sehingga kita siap menghadapi si buah hati dan dapat mengurusnya dengan optimal.

Posted by yusi manfluthy at 12:30 AM 0 comments  

Labels: parenting

Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod